KOMPAS.com – Setiap 14 Agustus, Indonesia merayakan Hari Pramuka Nasional. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan juga sebagai momen untuk mengenang sejarah panjang gerakan kepanduan di Tanah Air sekaligus meneguhkan semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama.
Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki akar sejarah panjang, bahkan sejak masa penjajahan Belanda.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (6/8/2024), perjalanannya diawali dengan munculnya latihan sekelompok pandu di Batavia pada 1912. Kelompok ini kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).
Namun, dua tahun kemudian, cabang tersebut disahkan untuk berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Sejak saat itu, kepanduan terus berkembang dan menarik perhatian dunia internasional, termasuk kunjungan Lord Baden-Powell–Bapak Pramuka Dunia–pada 1934.
Setelah kemerdekaan, berbagai organisasi kepanduan di Tanah Air semakin berkembang. Pada 27–29 Desember 1945 berlangsung Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta yang menghasilkan keputusan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.
Namun, pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri karena Belanda kembali melakukan agresi militer. Larangan ini lantas memicu munculnya organisasi kepanduan lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Kian banyaknya organisasi kepanduan yang muncul, membuat Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu merupakan Pandu Agung, menggagas peleburan. Seluruh organisasi tersebut akhirnya disatukan dalam satu wadah bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.
Peresmian nama Pramuka dan penetapan Hari Tunas Gerakan Pramuka dilakukan pada 9 Maret 1961. Hal ini kemudian diatur lewat Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka pada 20 Mei 1961. Momen ini kemudian dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
Setelah itu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara.
Peringatan Hari Pramuka Nasional selalu diwarnai dengan beragam kegiatan menarik. Mulai dari perkemahan, lomba ketangkasan pramuka, hingga bakti sosial. Semua dilakukan untuk memperteguh tali persaudaraan dan mengasah jiwa kepanduan.
Perkemahan, baik dalam skala kecil maupun besar, menjadi salah satu kegiatan yang paling dinantikan. Dalam kegiatan ini, para anggota pramuka diajarkan untuk hidup mandiri, bekerja sama dalam tim, dan mencintai alam.
Lomba ketangkasan seperti membuat tenda darurat, halang rintang, dan baris-berbaris pun kerap diadakan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan fisik, tetapi juga mental, kerja sama, dan kepemimpinan.
Selain itu, bakti sosial juga sering menjadi bagian penting dari peringatan Hari Pramuka. Bentuknya bisa berupa aksi membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, atau bahkan donor darah.
Untuk mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan, tentu saja diperlukan perlengkapan yang memadai. Kelengkapan ini tidak hanya menjadi simbol identitas, tapi juga bentuk kesiapan sebagai seorang pramuka dalam menjalankan tugas.
Umumnya, perlengkapan pramuka bisa ditemukan di toko-toko yang menjual seragam sekolah. Opsi lain yang lebih praktis, Anda bisa membelinya melalui Tokopedia. Berbagai kebutuhan kepramukaan, mulai dari seragam, tali pramuka, hingga tongkat pramuka tersedia di platform e-commerce ini dengan harga kompetitif.
Selain itu, dengan promo yang biasa ditawarkan Tokopedia, seperti diskon, cashback, dan gratis ongkos kirim, pembelanjaan pun bisa jadi lebih hemat.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk merayakan Hari Pramuka Nasional. Libatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada dan jangan lupa lengkapi perlengkapan yang dibutuhkan.