KOMPAS.com – Central Market PIK mencatatkan sejarah sebagai bangunan ritel pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi EDGE Advanced Green Building dari International Finance Corporation (IFC) - World Bank Group dan Green Building Council Indonesia (GBCI).
Pencapaian itu menegaskan komitmen Agung Sedayu Group (ASG) dalam mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sebagai eco-lifestyle hub, Central Market PIK mengadopsi berbagai fitur ramah lingkungan. Bangunan ini menggunakan panel surya, memanfaatkan pencahayaan alami, dan menerapkan sistem ventilasi silang alami. Desain biofilik, kebun vertikal, dan kanopi hijau juga dihadirkan untuk menciptakan harmoni antara arsitektur bangunan dan lingkungan alam.
Chief Executive Officer (CEO) Commercials & Hotels Amantara—anak perusahaan ASG—Natalia Kusumo menyatakan, pencapaian tersebut merupakan bagian dari inisiatif lingkungan dan keberlanjutan serta dedikasi Amantara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Pengunjung dan residen tidak hanya dapat menikmati hobi mereka ataupun berbelanja kebutuhan sehari-hari di Central Market PIK, tetapi juga bisa menikmati suasana yang tenang dan asri di tengah perkotaan," ujarnya dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/7/2024).
Dalam pembangunannya, Central Market PIK melibatkan berbagai konsultan. PTI Architects sebagai arsitek utama bekerja sama dengan Bitte Design Studio selaku desainer interior, menggunakan material ramah lingkungan seperti bebatuan alami, kayu reklamasi dari Milan Ecowood, teraso, terakota, dan komposit kayu-plastik.
Di sisi lain, Grow Little Garden selaku landscape consultant menambahkan sentuhan lanskap hijau yang sejuk, baik di dalam maupun luar ruang.
Eco-Mantra sebagai green building consultant berperan penting dalam membantu Central Market PIK meraih sertifikasi EDGE Advanced.
Head of Operations Eco-Mantra dan Green Building Expert Mendi Siahandan menjelaskan, pihaknya membantu meningkatkan pemahaman terhadap dampak lingkungan terkait penggunaan energi, air, dan material, serta membimbing proses sertifikasi.
Hasilnya, Central Market PIK berhasil mencapai penghematan sumber daya yang signifikan dibandingkan dengan bangunan ritel pada umumnya. Bangunan ini menghemat 42 persen penggunaan energi, 28 persen penggunaan air, dan 54 persen energi terkandung (embodied energy).
Lebih mengesankan lagi, Central Market PIK memiliki instalasi panel surya terbesar untuk bangunan ritel di Indonesia, dengan 855 panel yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 465 kWp.
Efisiensi tersebut berdampak positif pada aspek finansial. Central Market PIK memiliki biaya investasi 30 persen lebih rendah daripada bangunan mal sekelasnya di seluruh Indonesia.
East Asia Regional Lead Green Buildings and Green Cities Program IFC Farida Lasida Adji menyambut baik pencapaian Central Market PIK.
"Pencapaian ini tentunya dapat memotivasi para pengembang properti di Indonesia untuk mengaplikasikan konsep green building, mengingat sekitar 38 persen emisi gas rumah kaca global tahunan dihasilkan dari pengoperasian bangunan," ujarnya.
Ke depan, Central Market PIK tidak berhenti pada pencapaian sertifikat EDGE Advanced. Sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060, Natalia berkata, pihaknya berkomitmen untuk terus menerapkan standar ketat dalam upaya menciptakan kehidupan berkualitas.
Mereka juga menargetkan agar kawasan PIK mampu mencapai tingkat sertifikasi zero carbon di masa mendatang.