Advertorial

Program "BRI Peduli Yok Kita Gas" Wujudkan Indonesia Bebas Sampah

Kompas.com - 26/08/2024, 16:01 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk terus berkomitmen mendorong praktik ekonomi sirkular di Indonesia.

Sebagai bagian dari besaran program Zero Waste to Landfill, BRI mengajak masyarakat berperan aktif untuk mengurangi volume sampah melalui Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah).

Bentuk implementasi yang dilakukan adalah membangun bank sampah tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan berbagai pihak terkait, BRI berupaya memperluas jaringan bank sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Bank sampah itu ditempatkan di wilayah sekitar wilayah operasional BRI dengan tujuan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.

Sejak digulirkan pada 2021, program BRI Peduli Yok Kita GAS dilaksanakan di puluhan lokasi di Indonesia yang terdiri dari pasar tradisional dan lingkungan masyarakat secara umum.

Program itu membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pemilahan sampah, pelatihan tata kelola dan penguatan kelembagaan, pelatihan literasi keuangan, dan pelatihan manajemen bisnis bank sampah.

BRI juga mengadopsi pendekatan inovatif dalam pengelolaan sampah dengan menyediakan fasilitas modern, seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal.

Melalui inovasi itu, masyarakat dapat mengolah sampah organik menjadi produk yang bernilai seperti pupuk kompos atau pakan ternak.

Hasilnya, pada 2023, program Yok Kita GAS di pasar tradisional mengumpulkan 6 ton sampah organik dan 8 ton sampah anorganik dengan jumlah maggot terjual sebanyak 72 kilogram (kg).

Program itu berhasil mengubah paradigma masyarakat terkait sampah menjadi aset bernilai ekonomis dengan meningkatnya jumlah nasabah bank sampah menjadi 260 anggota.

Lebih lanjut, seluruh proses pengelolaan sampah berhasil mereduksi emisi karbon dioksida (CO2) sebanyak 59 ton dan metana (CH4) sebanyak 23 ton.

Terkait hal tersebut, Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto mengungkapkan, inisiatif Zero Waste to Landfill merupakan langkah awal dalam menjawab tantangan global terkait krisis sampah yang semakin mendesak.

"Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya dalam siaran pers, Senin (26/8/2024).

Dia menegaskan, sebagai perusahaan BUMN, BRI berkomitmen untuk menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.

“Melalui program pengelolaan sampah terpadu ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2050," ujarnya.

Solichin juga menyebutkan, keberhasilan awal program BRI Peduli Yok Kita GAS menjadi motivasi bagi BRI untuk terus mengembangkan dan memperluas program ini.

“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta menciptakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan,” jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau