Advertorial

Waspada Penipuan Undian Berhadiah BRI di Medsos, Masyarakat Harap Hati-hati dan Cek Keasliannya!

Kompas.com - 29/08/2024, 19:42 WIB

KOMPAS.com – Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna, media sosial kini dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Tidak sedikit masyarakat menjadi korban.

Salah satu modus yang kerap dilakukan adalah membuat akun palsu mengatasnamakan bank atau lembaga keuangan, seperti BRI. Akun-akun palsu ini kemudian menawarkan hadiah menarik, mulai dari emas, paket wisata, umroh, ponsel, motor, hingga mobil, dalam unggahannya.

Untuk kasus penipuan yang mengatasnamakan BRI, pelaku menyertakan tautan situs web yang harus diisi sebagai syarat untuk mendaftar undian pada postingannya. Namun, tautan ini tidak terhubung ke situs BRI.

Isi tautan itu meminta pengguna memberikan data-data sensitif, seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, PIN, password, dan OTP. Data-data ini kemudian dipakai penipu untuk menguras tabungan.

Tim Cek Fakta Kompas.com, Selasa (2/7/2024), telah melakukan penyisiran terhadap akun-akun palsu mengatasnamakan BRI. Sebanyak 20 akun palsu di Facebook menginformasikan hoaks undian berhadiah yang disertai tautan palsu.

Atas temuan-temuan tersebut, Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Nasabah harus berhati-hati bila mendapatkan informasi seputar undian berhadiah dari akun-akun yang mengatasnamakan BRI,” ujar Andrijanto melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2024).

Ia juga berpesan kepada masyarakat tidak mudah memberikan data pribadi dan perbankan kepada orang lain, termasuk pihak yang mengatasnamakan BRI.

Data yang dimaksud meliputi nomor KTP, nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, QLola IB Token, dan tiga digit angka di balik kartu debit atau kredit.

Cek keaslian undian berhadiah dari BRI

Tidak hanya undian berhadiah, banyak juga modus penipuan lain yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan BRI. Maka dari itu, sebagai masyarakat digital, Anda harus pintar dan tidak mudah percaya dengan iming-iming hadiah menarik.

Agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan BRI, Andrijanto juga meminta masyarakat mengecek keabsahan informasi yang didapat. Ia mengimbau untuk memeriksa langsung ke akun media sosial resmi BRI yang telah terverifikasi.

“Nasabah dapat mengecek di akun Instagram resmi BRI, yaitu @bankbri_id yang centang biru. Ini tandanya akunnya telah terverifikasi,” ujarnya.

Hubungi channel resmi Contact BRI untuk menghindari penipuan. Dok. BRI Hubungi channel resmi Contact BRI untuk menghindari penipuan.

Tautan yang disebarkan juga harus memuat alamat situs web resmi, yaitu www.bri.co.id. Selain tautan itu, bisa dipastikan merupakan link palsu.

Kemudian, nasabah juga dapat menghubungi nomor layanan resmi BRI, seperti Contact BRI 1500017 atau Sabrina WhatsApp di nomor 0812 1214 017.

Jika mendapat telepon atau pesan di media sosial yang menginformasikan Anda memenangkan hadiah, jangan langsung percaya. Terlebih, oknum tersebut menginstruksikan untuk membuka tautan.

Anda dapat mengecek kebenaran informasi melalui media sosial resmi BRI atau layanan resmi dari BRI. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari penipuan online yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

Untuk mengetahui informasi mengenai undian berhadiah dari BRI, Anda bisa membuka situs web ww.bri.co.id atau mengikuti akun Instagram @bankbri_id.

#BRI #TanyaSabrinaAja #Sabrina

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau