KOMPAS.com - Kepala Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) Rizzky Anugerah mengimbau masyarakat waspada serta jeli menyaring informasi dari berbagai pihak guna meminimalkan risiko penipuan.
Hal itu disampaikan Rizzky seiring banyaknya aksi penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan dengan berbagai modus.
Ia pun mengingatkan agar tidak langsung percaya informasi mencurigakan yang mencatut nama BPJS Kesehatan.
“Belakangan ini banyak jenis modus penipuan yang disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab, mulai dari informasi palsu tentang rekrutmen pegawai di lingkungan BPJS Kesehatan, meminta peserta menyebutkan nomor induk kependudukan (NIK), hingga menyampaikan informasi palsu bahwa kartu kepesertaan peserta telah melebihi batas pemakaian terhadap obat-obatan,” ujar Rizzky dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (30/8/2024).
Selain itu, lanjut dia, modus penipuan yang menyebutkan BPJS Kesehatan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada peserta.
Ada pula oknum yang menelepon peserta serta memintanya menekan nomor tertentu, seperti angka nol atau nomor lainnya. Bahkan, memberikan ancaman yang menyatakan bahwa kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan segera diblokir.
"Kami berharap, masyarakat selalu berhati-hati terhadap informasi di berbagai media sosial (medsos). Segala informasi rekrutmen pegawai akan diumumkan melalui kanal informasi, baik melalui medsos resmi ataupun laman resmi BPJS Kesehatan. Semua informasi disampaikan melalui saluran resmi yang telah ditentukan," ujar Rizzky.
Rizzky menambahkan, BPJS Kesehatan menyediakan informasi resmi melalui laman resmi di www.bpjs-kesehatan.go.idserta akun medsos resmi, seperti X, Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat memastikan kebenaran informasi yang diterima melalui sumber resmi BPJS Kesehatan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
"Sekali lagi, kami imbau masyarakat tidak mudah percaya jika ada nomor asing yang mengaku-ngaku dari BPJS Kesehatan dan meminta masyarakat untuk memberikan data-data pribadi. Selalu cek terlebih dulu kebenaran informasi yang diterima," tegas Rizzky.
Untuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat dapat mengakses berbagai platform resmi BPJS Kesehatan seperti BPJS Kesehatan Care Center 165 dan situs web resmi www.bpjs-kesehatan.go.id. Masyarakat juga dapat memastikan berbagai informasi melalui akun media sosial resmi BPJS Kesehatan di Facebook @BPJS Kesehatan, Twitter @BPJSKesehatanRI, Instagram @bpjskesehatan_ri, TikTok @bpjskesehatan_ri, dan Youtube @BPJSKesehatan_RI.
"Dengan imbauan ini, harapannya masyarakat dapat terhindar dari berbagai upaya penipuan yang merugikan. Kami berkomitmen untuk melindungi dan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi semua peserta JKN. Pencegahan penipuan juga menjadi prioritas utama BPJS Kesehatan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan," kata Rizzky.