Advertorial

BRI Liga 1 Bergulir, Omzet UMKM Bisa Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 03/09/2024, 11:27 WIB

KOMPAS.com – Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 musim 2024-2025 yang berlangsung sejak 9 Agustus 2024, memunculkan harapan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

UMKM memanfaatkan momen itu untuk mengambil peluang meningkatkan omzet, utamanya pada saat berjualan pada hari pertandingan.

Aceng (42), salah satu penjual gorengan di sekitar Stadion Si Jalak Harupat mengatakan, hadirnya kompetisi BRI Liga 1 membuat dagangannya semakin laku.

“Acara ini membantu perekonomian. Dengan adanya pertandingan, dagangan saya jadi lumayan penjualannya, meningkat dua kali lipat. Kalau tidak ada pertandingan BRI Liga 1, biasanya sepi sehari-harinya,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (3/9/2024).

Aceng berharap, BRI Liga 1 akan terus berlanjut sampai musim-musim selanjutnya.

Senada dengan Aceng, wanita penjual makanan di area luar Stadion Si Jalak Harupat bernama Siti (38) juga mengungkapkan respons positifnya.

“Dengan adanya BRI Liga 1, jualan saya jadi laris. Mudah-mudahan banyak yang beli dagangan saya. Selain itu, mudah-mudahan ke depannya akan terus ada pertandingan-pertandingan bola lainnya,” harapnya.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur juga mengungkapkan, selain untuk meningkatkan eksposur layanan dan produk BRI, faktor lain perseroan mendukung perhelatan BRI Liga 1 2024-2025 tak lepas dari dampak ekonomi yang diciptakan.

“Dengan bergulirnya kompetisi BRI Liga 1, diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang mencapai Rp 10,42 triliun dan nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun,” ungkapnya.

Catur menjelaskan, hal itu didasarkan pada riset terbaru BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024.

Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45.000 orang.

“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder, utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” jelas Catur.

BRI berharap, berjalannya kompetisi BRI Liga 1 ini dapat memberi dampak positif terhadap iklim kompetisi sepak bola nasional.

Dengan demikian, liga tersebut dapat mencetak talenta-talenta muda berbakat yang akan mendorong prestasi sepak bola Indonesia di panggung global.

Catur menambahkan, BRI berharap perhelatan kompetisi tahun ini berjalan lancar serta dapat terus meningkat kualitasnya.

“Seperti yang kami rasakan bersama, terus meningkatnya prestasi tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia yang saat ini dicapai tidak lepas dari bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 yang juga semakin baik,” tambahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau