KOMPAS.com - Desa Semboro di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), kini dikenal bukan hanya sebagai daerah penghasil padi, tetapi juga pusat budi daya jeruk berkualitas tinggi.
Transformasi tersebut dimulai dari inisiatif seorang petani yang menyadari potensi jeruk di lahannya, dan kini hampir seluruh masyarakat Desa Semboro beralih ke pertanian jeruk.
Ketua Klaster Budi Daya Jeruk Semboro Imam Sobari menjelaskan bahwa keberhasilan awal dalam budi daya jeruk telah menggerakkan ekonomi lokal.
“Setelah pengelolaan yang baik, jeruk yang dihasilkan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/9/2024).
Keberhasilan tersebut mendorong lebih banyak warga untuk ikut serta dalam budi daya jeruk, sehingga membentuk klaster petani untuk meningkatkan kualitas produksi, membuka akses pasar lebih luas, dan menjaga stabilitas harga.
Asal tahu saja, Jeruk Semboro yang dikenal dengan rasa manis segar dan tekstur khasnya ini diperoleh melalui praktik budi daya berkelanjutan.
Berkelanjutan, karena petani jeruk memanfaatkan limbah organik dari proses produksi sebagai pupuk kompos, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menjaga kesuburan tanah.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung sektor pertanian di Semboro. Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), petani jeruk mendapatkan akses permodalan yang mudah dan terjangkau.
Selain itu, BRI juga memberdayakan petani dengan memperkenalkan transaksi digital menggunakan BRImo dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Transaksi digital tersebut meningkatkan efisiensi dan memberikan rekam jejak keuangan yang jelas untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan upaya pemberdayaan bagi kelompok usaha berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah.
Hingga akhir Juli 2024, BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha dan menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program tersebut.
Supari mengatakan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan bagian dari strategi BRI yang mengutamakan pemberdayaan.
“Strategi bisnis mikro BRI pada 2024 akan fokus pada pemberdayaan sebagai langkah awal sebelum pembiayaan. Kami berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan kerangka pemberdayaan yang mencakup fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujarnya.