KOMPAS.com – Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (12/9/2024).
Peresmian kampung itu menandai langkah strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir.
Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Blitar yang didampingi Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Ir Ririn Sugihariyati, dan sejumlah pejabat Pemkab Blitar.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu menyampaikan apresiasi kepada Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) atas dukungan dalam pembangunan Kalaju.
"Hari ini, kita tidak sekadar meresmikan sebuah bangunan, tetapi membangun komitmen untuk kemajuan dan kesejahteraan Kampung Nelayan Maju," ujar Mak Rini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
Kalaju diharapkan menjadi pusat aktivitas bagi para nelayan serta sekaligus simbol kemajuan, kolaborasi, dan tekad bersama untuk memajukan ekonomi lokal.
Kampung nelayan tersebut dilengkapi fasilitas yang dapat mendukung kegiatan nelayan, termasuk ruang diskusi, pusat informasi, serta sarana pelatihan dan pengembangan keterampilan. Dengan fasilitas ini, diharapkan produktivitas dan kesejahteraan para nelayan dapat meningkat.
"Sektor perikanan dan kelautan adalah pilar penting dalam perekonomian daerah (Blitar). Pembangunan fasilitas ini (Kalaju) merupakan langkah strategis untuk memberikan dukungan dan mempermudah kegiatan para nelayan," tambah Mak Rini.
Anggota Komisi IV DPR RI Endro Hermono dalam sambutannya secara daring menyatakan bahwa Kalaju merupakan hasil kolaborasi antara Komisi IV DPR RI dan Kementerian KP.
"Kami bertekad untuk menyejahterakan nelayan, khususnya di Blitar selatan, dan mewujudkan Indonesia yang Gemah Ripah Loh Jinawi," ucapnya.
Sebagai informasi, Kabupaten Blitar memiliki potensi maritim yang signifikan dengan garis pantai sepanjang 45 km dan 1.367 nelayan.
Jumlah kapal di kabupaten tersebut mencapai 299 unit yang terdiri dari 258 unit kapal untuk perairan laut dan 41 unit untuk perairan umum daratan. Mayoritas kapal berukuran di bawah 5 GT. Adapun kapal yang berukuran di atas 10 GT sebanyak 17 unit.
Di wilayah Tambakrejo sendiri, terdapat sekitar 300 nelayan dengan 17 kapal slerek berukuran di atas 10 GT dan 109 kapal kecil di bawah 5 GT.
Produksi perikanan tangkap di Pantai Tambakrejo pada 2023 mencapai 2.719.557 kg atau rata-rata 7 ton per hari. Jenis ikan yang ditangkap beragam, yakni tuna, cakalang, tongkol, tenggiri, kakap merah, kembung, layang, lemuru, lobster, dan gurita.
Selain itu, 9 pantai di wilayah pesisir Kabupaten Blitar menjadi tempat pendaratan ikan. Kemudian, ada pula satu tempat pelelangan ikan dan satu instalasi pelabuhan perikanan pantai.
Dengan potensi tersebut, Rini menginginkan potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Blitar untuk dioptimalkan.
Rini berharap, keberadaan Kalaju bisa mendorong produksi ikan semakin melimpah dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk.
"Kami akan terus berupaya mengembangkan dan memberdayakan masyarakat di pesisir pantai. Hal ini mengingat sektor perikanan merupakan salah satu tulang punggung ketahanan pangan di Indonesia," kata Rini.
Di akhir sambutannya, Rini berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian laut dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga terumbu karang, dan tetap waspada terhadap potensi bencana.
"Mari jaga fasilitas ini (Kalaju) dengan penuh tanggung jawab agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan nelayan dan masyarakat Kabupaten Blitar," tutur Rini.