KOMPAS.com – Perkembangan digitalisasi tak luput dari risiko kejahatan. Kemudahan yang ditawarkan teknologi digital dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui audiens.
Di sektor perbankan atau layanan keuangan, kejahatan siber menyasar pengguna yang lengah terhadap iming-iming hadiah tertentu. Informasi scam seperti ini umumnya tersebar melalui media sosial (medsos) oleh akun palsu menyerupai akun resmi.
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (7/9/2024), iming-iming modus penipuan biasanya tersebar di facebook, instagram bahkan bisa sampai grup Whatsapp.
Para scammers umumnya memberikan informasi dengan menggunakan akun yang menyerupai akun asli dari penyelenggara atau menggunakan foto program yang mengatasnamakan BRImo FSTVL.
Unggahan tersebut menjanjikan hadiah, seperti mobil, sepeda motor, paket wisata, dan umrah gratis. Agar meyakinkan calon korban, tak jarang para pelaku juga menggunakan foto dua pejabat BRI dalam unggahannya.
Untuk mendapatkan hadiah, Pelaku akan mendorong calon korban untuk mengeklik tautan palsu.
Di tautan itu, peserta diminta mendaftarkan diri dengan mengisi informasi sensitif, seperti kode one time password (OTP), personal identified number (PIN) ATM, hingga data CVV/CVC. Setelah mendapat informasi, pelaku akan menguras rekening korban.
Modus penipuan tersebut merupakan bentuk social engineering atau teknik untuk mendapatkan informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
Cegah tindak penipuan siber
Merespons masalah itu, BRI mengonfirmasi dan memberikan edukasi tentang cara membedakan undian palsu denganyang asli. Masyarakat juga diminta untuk memperhatikan beberapa hal.
Tak hanya itu, lembaga perbankan seperti BRI hanya mengumumkan program promo atau undian berhadiah melalui kanal resmi, seperti website, akun media sosial, dan kanal resmi lainnya.
Adapun situs web resmi BRI adalah bri.co.id. Sementara, akun resmi BRI di Facebook adalah facebook.com/BRIofficialpage dengan nama akun BANK BRI (centang biru). Untuk akun Instagram resmi BRI adalah @bankbri_id (centang biru).
Jika informasi disebarkan dari laman-laman di luar tersebut, bisa dipastikan hoaks.
Perlu diketahui, dalam pemberian hadiah BRI tidak pernah meminta nasabah untuk mentransfer uang atau meminta informasi pribadi bahkan data privasi.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha menekankan pentingnya edukasi dan kewaspadaan nasabah.
"Di era digital ini, penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dengan informasi yang kita terima, terutama yang berkaitan dengan layanan perbankan," ujar Arga.
Arga pun memberikan beberapa sejumlah langkah penting untuk menjaga keamanan data digitalnya, yakni tidak membagikan informasi pribadi, baik username, password, atau OTP kepada siapa pun. Sebab, pihak bank tidak akan pernah meminta hal yang bersifat personal.
Arga juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan pesan atau email mencurigakan yang mengatasnamakan institusi keuangan.
“Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses layanan perbankan digital, mengaktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh aplikasi perbankan, serta melakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting,” jelasnya.
Kehadiran scammers di tengah-tengah masyarakat, BRI menghimbau untuk harus selalu berhati-hati dan kritis terhadap informasi yang diterima, terutama yang berkaitan dengan keuangan pribadi.
Dengan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan, harapannya kasus-kasus penipuan digital yang mengatasnamakan BRI dapat diminimalisasi. Masyarakat pun dapat menikmati manfaat dari kemajuan teknologi perbankan dengan lebih aman dan nyaman.
"Keamanan nasabah adalah prioritas utama kami. Kami terus berupaya meningkatkan sistem keamanan dan memberikan edukasi kepada nasabah untuk menciptakan lingkungan perbankan digital yang aman dan nyaman," ucap Arga.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dari BRI, kunjungi website resmi dan akun media sosial BRI yang sudah terverifikasi.
Download BRImo di Play Store, App Store, dan App Gallery serta daftar sekarang untuk menikmati kemudahan bertransaksi.