KOMPAS.com – Pertumbuhan industri halal terus mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) seiring dengan berkembangnya ekonomi syariah.
Berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report 2023-2024, konsumsi produk halal global diprediksi mencapai 2,4 triliun dollar AS pada 2024. Ini membuka peluang besar bagi industri halal Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar internasional.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S A Cahyanto dalam pembukaan Pameran Halal Indo di ICE BSD, Tangerang, Kamis (26/9/2024), menegaskan bahwa industri halal dalam negeri harus siap bersaing dengan produsen global.
Saat ini, lanjutnya, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) baru mencapai 13,38 miliar dollar AS. Menurutnya, angka ini masih dapat ditingkatkan.
Selain itu, Eko juga mengingatkan bahwa Indonesia mulai memberlakukan kewajiban sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman pada Oktober 2024.
"Hal ini menambah tantangan, terutama dalam menghadapi potensi membanjirnya produk halal impor yang sudah memiliki sertifikasi dari lembaga halal luar negeri," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenperin telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, antara lain pendalaman struktur industri melalui business matching antara sektor hulu dan hilir, serta perluasan akses pasar.
Program sertifikasi halal juga terus difasilitasi, dengan alokasi 4.000 sertifikat halal untuk industri kecil pada tahun 2024.
Kemenperin turut mendorong promosi dan investasi di Kawasan Industri Halal. Salah satu upaya perluasan pasar yang diinisiasi adalah penyelenggaraan industrial festival berupa pameran yang bekerja sama dengan PT Dyandra Promosindo.
Pada pameran tersebut, Kemenperin memfasilitasi 202 stan yang menampilkan berbagai sektor industri halal, seperti makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga tekstil.
Industrial Festival 2024 memberikan edukasi melalui berbagai aktivitas, termasuk temu wicara, lokakarya, serta community engagement yang ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya industri halal.
Terdapat lebih dari 300 peserta berpartisipasi dalam pameran tersebut. Ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis dan mendorong pertumbuhan industri halal nasional.
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat penting untuk membangun ekosistem industri halal yang berkelanjutan.