KOMPAS.com – Sakit kepala yang tidak kunjung reda bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada pembuluh darah otak. Kasus seperti ini pernah dialami seorang perempuan berusia 44 tahun yang mengeluhkan nyeri kepala selama lebih dari setahun.
Pasien tersebut mengalami sakit kepala yang hilang timbul sejak lebih dari satu tahun sejak 2023. Kondisinya semakin memburuk ketika nyeri semakin intens dan tidak berkurang selama satu minggu terakhir, meskipun telah diberi obat penahan nyeri.
Akhirnya, pasien memutuskan untuk memeriksakan diri ke Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital Bandung. Layanan unggulan ini menawarkan penanganan komprehensif untuk berbagai gangguan saraf, otak, dan tulang belakang.
Ahli Neurologi Konsultan Intervensi Mayapada Hospital Bandung dr Condrad Mual Pandapotan Pasaribu, SpN(K), FINS, melakukan tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) pada pasien. Prosedur ini bertujuan mendeteksi masalah pada pembuluh darah otak.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keluhan pasien disebabkan oleh cerebral venous thrombosis. Kondisi ini ditandai dengan adanya penyumbatan pada pembuluh darah vena di otak.
"DSA atau angiografi otak adalah prosedur diagnostik untuk melihat gambaran pembuluh darah otak dan leher," jelas dr Condrad dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024).
Tindakan itu, lanjutnya, dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah di lipatan paha. Kateter kemudian dinavigasikan hingga ke pembuluh darah leher dan otak. Proses ini dibantu wire yang dipandu sinar X (fluoroskopi).
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, dokter memasukkan zat kontras yang dicampur pengencer darah ke dalam kateter. Fluoroskopi membantu dokter melihat gambaran detail pembuluh darah leher dan otak.
Sebagai prosedur diagnosis, tindakan DSA dilakukan untuk melihat dan mendeteksi masalah pada pembuluh darah di dalam atau yang menuju otak.
Dokter Condrad menjelaskan bahwa dengan tindakan DSA, dokter bisa melihat berbagai masalah yang terjadi di dalam pembuluh darah otak. Prosedur ini dapat mendeteksi penyempitan pembuluh darah arteri atau vena, penggelembungan pembuluh darah (aneurisma), dan malformasi pembuluh darah.
"DSA juga memungkinkan kita untuk melihat lokasi dan derajat penyumbatan," ungkap dr Condrad.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa DSA berguna untuk mengevaluasi aliran pembuluh darah kolateral dan anastomosis. Prosedur ini juga membantu dokter dalam memetakan tindakan terapeutik yang sesuai dengan kelainan yang ditemukan.
Spesialis Neurologi Fellow Intervensi Mayapada Hospital Tangerang dr Ivan Kurnianto Prabowomukti, SpN, FINA, menjelaskan indikasi dilakukannya DSA. Prosedur ini diperlukan pada kasus stroke sumbatan, stroke berulang, atau stroke pada usia muda dengan faktor risiko tidak jelas.
"DSA juga dilakukan pada kasus nyeri kepala yang diduga karena gangguan pembuluh darah, perdarahan membran pelindung otak, dan dugaan robekan pembuluh darah otak," tambah Ivan.
Prosedur itu juga berguna untuk mendeteksi aneurisma dan malformasi pembuluh darah. Sebelum menjalani DSA, pasien akan diwawancarai untuk mengetahui riwayat alergi terhadap obat-obatan dan bahan kontras. Pasien juga diminta berpuasa 2-3 jam sebelum pemeriksaan.
Selama prosedur, pasien akan mendapat anestesi lokal di area akses paha. Beberapa pasien, terutama anak-anak dan pasien tidak stabil, mungkin memerlukan anestesi umum.
DSA merupakan salah satu tindakan canggih yang tersedia di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital. Fasilitas ini didukung oleh kelengkapan peralatan medis dan tim multidisiplin yang kompeten.
Selain DSA, Tahir Neuroscience Center juga menyediakan layanan Stroke Emergency yang siaga 24 jam. Layanan ini menerapkan standar protokol internasional "door to needle" kurang dari 60 menit untuk pasien stroke sumbatan.
Dengan adanya fasilitas dan layanan canggih seperti DSA, Mayapada Hospital membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, khususnya dalam bidang neurologi. Masyarakat kini memiliki akses ke diagnosis akurat untuk masalah pembuluh darah otak, yang berpotensi menyelamatkan nyawa.