Advertorial

PSM Unpar Raih Juara 2 Kompetisi International Choir Competition Prof Georgi Dimitrov Bulgaria

Kompas.com - 27/09/2024, 15:43 WIB

KOMPAS.com - Paduan Suara Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (PSM Unpar) berhasil meraih juara kedua kategori Mixed Choir pada ajang The 42nd International Choir Competition "Prof Georgi Dimitrov" di Varna, Bulgaria.

Salah satu kompetisi bergengsi di kancah internasional itu digelar sejak Kamis (12/9/2024) hingga Minggu (15/9/2024).

The 42nd International Choir Competition termasuk dalam rangkaian European Grand Prix for Choral Singing yang merupakan rangkaian kompetisi paduan suara tersulit di Eropa.

Sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia, PSM Unpar bersaing dengan tim paduan suara dari berbagai negara, seperti Filipina, Hong Kong, Latvia, Slovenia, Bulgaria, Irlandia, dan Italia. PSM Unpar pun berhasil mengungguli lima paduan suara kelas dunia.

Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/9/2024), juara pertama diraih oleh Youth Choir Kam?r dari Latvia. Kemudian, diikuti PSM Unpar sebagai juara kedua, dan New Dublin Voices dari Irlandia meraih juara ketiga.

Selanjutnya, Emil Komel Mixed Youth Choir dari Italia meraih juara keempat serta Academic Choir Tone Tomši? of the University of Ljubljana dari Slovenia meraih juara kelima dalam kategori Mixed Choir.

Dalam kompetisi tersebut, PSM Unpar terdiri dari 35 penyanyi di bawah arahan konduktor Ega Azarya.

Di pentas internasional itu, PSM Unpar berhasil memukau para juri dengan interpretasi dan pembawaan setiap lagu.

PSM Unpar membawakan karya aransemen musisi Indonesia sekaligus Music Director PSM UNPAR, Ivan Yohan, berjudul "Après un rêve" dengan lirik dari puisi klasik berbahasa Prancis di Yunashi Salon Hall, Jumat (13/9/2024).

Selain itu, mereka juga menyuguhkan sejumlah lagu, seperti "Omnes De Saba Venient" (Orlando di Lassus), "Noche" (Lorenzo Donati), "O Radix Jesse" (Ambrož ?opi), “Great God Of Love” (Robert Lucas Pearsall), serta lagu wajib "Trenke, Todorke" (Slavil Dimitrov).

PSM Unpar berhasil melaju ke Varna Grand Prix yang dilaksanakan keesokan harinya di tempat yang sama.

Pada babak tersebut, PSM UNPAR membuka penampilan dengan lagu “Exsultate” (Brian Edward Galante), dilanjutkan dengan beberapa lagu baru seperti “Jubilate Deo Universa Terra” (Tine Bec) dan “Gloria Alleluia” (Darius Lim).

Dari dua kategori yang diperlombakan, yaitu Chamber Choir dan Mixed Choir, hanya dua tim paduan suara terbaik yang dipilih dari masing-masing kategori untuk tampil di babak Grand Prix.

Penampilan serta prestasi dalam kompetisi tersebut menandai partisipasi PSM Unpar dalam kompetisi paduan suara internasional setelah absen selama lima tahun karena pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, lawan kompetisi yang merupakan paduan suara kelas dunia, di mana beberapa di antaranya pernah menjadi pemenang European Grand Prix for Choral Singing beberapa kali, menjadi tantangan tersendiri bagi PSM Unpar.

Berkat usaha dan kerja keras tim serta dukungan dari banyak pihak, PSM Unpar berhasil membuktikan kemampuannya dalam dunia paduan suara melalui prestasi dalam kompetisi bergengsi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau