KOMPAS.com – Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang berupaya meraih status World Class University (WCU), Universitas Terbuka (UT) secara konsisten melakukan peningkatan standar pendidikan tinggi terbuka jarak jauh (PTTJJ) berskala internasional.
Komitmen tersebut dibuktikan melalui berbagai upaya UT dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan untuk menjadi institusi PTTJJ yang unggul.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh UT adalah mengajukan diri sebagai salah satu dari tiga open university yang diakreditasi dalam pilot run dari AAOU Accreditation System.
Sebagai informasi, sistem akreditasi tersebut dibentuk oleh Asian Association of Open Universities (AAOU) untuk open university yang menjadi anggota dari AAOU.
Tim akreditasi AAOU terdiri dari para ahli terkemuka, yakni Kanselir University of the Philippines Open University dan Mantan Presiden AAOU Dr Melinda dela Peña Bandalaria, Dekan Sekolah Open Learning Hong Kong Metropolitan University Dr Li Kam Cheong, dan Koordinator Tim Akreditasi Shaira Tanay.
Tim akreditasi tersebut juga menghadirkan ahli lokal yakni Mantan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof Drs T Basaruddin, MSc, PhD.
Dalam sambutan pembukaan acara akreditasi, Rektor UT Prof Ojat Darojat M Bus Ph D yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis Rahmat Budiman, MHum, PhD, menekankan pentingnya peningkatan kualitas PTTJJ atau open and distance learning (ODL) berstandar internasional yang saat ini melayani lebih dari 668.000 mahasiswa.
Ojat berharap, akreditasi dari AAOU dapat memacu UT untuk terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai PTN-BH yang unggul dalam pembelajaran jarak jauh.
Pada kesempatan sama, Melinda juga menyoroti peran penting ODL di era digital, terutama pada masa pasca-pandemi dan menjelaskan pentingnya akreditasi ini sebagai model bagi universitas lain.
Ia mengapresiasi UT sebagai salah satu dari tiga universitas yang diakreditasi dalam pilot run dari AAOU Accreditation System, sekaligus memuji perkembangan pesat UT dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam proses akreditasi yang berlangsung selama periode 1-3 Oktober 2024 di UT Pusat dan UT Bogor, tim AAOU menilai berbagai aspek layanan pendidikan UT.
Rahmat menyampaikan bahwa partisipasi UT dalam akreditasi tersebut adalah bentuk upaya mereka untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansinya di kancah internasional.
“UT memiliki visi untuk menjadi universitas yang menyediakan pendidikan berkualitas tanpa batas, dengan fokus pada misi untuk melayani 1 juta mahasiswa dan turut berkontribusi terhadap pembangunan nasional dan global,” ujar Rahmat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024)
Melalui partisipasinya dalam pilot run, UT berharap AAOU dapat menyempurnakan instrumen akreditasi yang nantinya bisa diterapkan pada universitas jarak jauh, baik di Asia maupun dunia.
Harapan besar juga ditujukan pada sistem akreditasi ini untuk memperkuat posisi UT sebagai institusi pendidikan terbuka jarak jauh terdepan di panggung internasional.
Dengan mengikuti akreditasi tersebut, UT tidak hanya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pelopor pendidikan jarak jauh berkelas dunia.