Advertorial

John Hardy Hadirkan Elegansi Bali dan Modernitas pada Koleksi Perhiasan Musim Gugur 2024

Kompas.com - 06/10/2024, 12:59 WIB

KOMPAS.com – Merek perhiasan mewah John Hardy kembali menggebrak pasar dengan meluncurkan koleksi musim gugur 2024. Kali ini, mereka memadukan warisan budaya Bali dengan sentuhan desain kontemporer yang elegan.

Didirikan di Bali pada 1975, John Hardy telah lama dikenal dengan kerajinan perhiasan berkualitas tinggi. Merek ini menggabungkan keterampilan pengrajin tradisional dengan desain modern, menjadikannya salah satu ikon perhiasan premium asal Indonesia yang mendunia.

Creative Chairman John Hardy Reed Krakoff menuturkan, koleksi terbaru itu merupakan evolusi dari DNA merek.

"Bekerja dengan tim pengrajin luar biasa di studio kami di Bali dan Bangkok adalah suatu kehormatan. Kami terus mengembangkan elemen khas John Hardy dengan pendekatan modern yang terinspirasi dari pesona Bali," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024).

Koleksi musim gugur 2024 menampilkan pembaruan dari tiga lini ikonik John Hardy, yaitu Spear, Naga, dan Love Knot. Ketiganya hadir dengan material perak murni (sterling silver), emas 14 karat, dan logam campuran. 

Selain itu, koleksi tersebut juga diberikan detail dark silver sebagai pemanis, serta tambahan batu safir biru dan hitam untuk mempertegas kemewahannya.

Koleksi Spear kini hadir dalam varian goldrose dan logam gelap, serta tersedia untuk laki-laki. Sementara itu, Love Knot dirancang sebagai dua rantai terpisah yang diikat menjadi satu simpul, melambangkan komitmen dan cinta, dan kini tersedia dalam dua warna.

Koleksi Naga yang terkenal karena simbolismenya terhadap cinta, kemakmuran, dan perlindungan, diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana dan diperluas untuk laki-laki.

Menjelang perayaan ulang tahun ke-50 pada 2025, John Hardy juga meluncurkan beberapa koleksi baru, di antaranya Surf, Pebble, Colorblock, dan koleksi khusus laki-laki. Koleksi ini mencerminkan etos kasual dan kepercayaan diri global, dengan desain sederhana tapi tetap memberikan kesan performa tinggi.

Visi Krakoff untuk koleksi laki-laki adalah mengkurasi rangkaian gaya dan perangkat keras dasar yang dicirikan oleh tampilan ikonik John Hardy. Koleksi ini juga mencakup detail batu permata dark silver serta safir biru dan hitam yang baru.

"Laki-laki kini lebih terbuka dengan ide mengenakan perhiasan. Ini menjadi bagian penting dalam mendefinisikan gaya mereka," jelas Krakoff. 

Ia menambahkan, tren mengenakan beberapa perhiasan sekaligus semakin populer di kalangan laki-laki.

Sebagai inovasi terbaru, John Hardy memperkenalkan smart watch dengan tali campuran perak dan kulit. Produk ini diklaim menjadi perpaduan sempurna antara seni, presisi, dan teknologi.

Bagi konsumen yang ingin tampil bergaya tapi terbatas bujet, John Hardy menghadirkan lini Essentials. Mengandalkan warisan Bali dan kerajinan ikonik merek ini, koleksi Essentials menawarkan perhiasan perak murni (sterling silver) dan emas 14 karat dengan harga lebih terjangkau, termasuk perhiasan dengan berlian pave. Rencananya, koleksi ini akan diperkaya dengan tambahan mutiara pada Oktober 2024.

Perlu diketahui, John Hardy telah lama mengusung nilai-nilai keberlanjutan sebagai inti dari perusahaan. Sertifikasi dari Responsible Jewelry Council menjadi bukti komitmen mereka terhadap praktik bisnis yang ramah lingkungan.

Koleksi musim gugur 2024 John Hardy sudah bisa dilihat di situs resmiwww.johnhardy.com dan gerai-gerai terpilih. Dengan paduan warisan Bali dan modernitas, koleksi ini diprediksi akan menjadi tren perhiasan di penghujung tahun.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengikuti akun Instagram dan Facebook John Hardy.

Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau