Advertorial

Dirut BRI: Ketahanan Pangan Jadi Kunci Cegah Indonesia Terjebak Middle Income Trap

Kompas.com - 12/10/2024, 20:46 WIB

KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengungkapkan kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap ( pendapatan menengah).

Berdasarkan kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas), Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen terpenuhi pada 2041.

“Selain itu, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di atas 4.465 dollar AS untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah,” kata Sunarso dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/10/2024).

Berdasarkan kajian BRI, lanjut Sunarso, faktor paling menentukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja.

Menurutnya, terdapat tiga faktor yang dapat mendorong pembentukan human capital. Pertama, Indonesia harus fokus dalam memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki strategi khusus, spesifik, dan visioner untuk masalah ketahanan pangan.

Kedua, menyejahterakan rakyat. Meningkatnya kesejahteraan rakyat dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara terbaik untuk menyejahterakan rakyat adalah memberikan dan membuka lapangan pekerjaan.

“Orang-orang pada usia produktif memang harus bekerja. Kalau begitu, pemerataan kesempatan kerja itu menjadi penting,” ujarnya.

Sunarso menilai, pertumbuhan ekonomi yang inklusif harus diwujudkan untuk mewujudkan pemerataan kesempatan kerja. Selain itu, pemerataan ekonomi dan partisipasi masyarakat juga ditumbuhkan untuk pemerataan kesempatan kerja.

“Investasi yang penting adalah human capital. Kalau mau memperbaiki human capital, perbaiki dulu nutrisi dan pangan. Selanjutnya, kita tunggu untuk pemerataan butuh inklusivitas pertumbuhan,” ujar Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau