Advertorial

Paripurna Penetapan Usulan Pimpinan Definitif, Adi Sutarwijono: Agar Cepat Bentuk AKD dan Maksimalkan Kinerja

Kompas.com - 14/10/2024, 12:20 WIB

KOMPAS.com - Nama-nama calon pimpinan definitif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya masa jabatan 2024-2029 resmi diumumkan pada Rapat Paripurna, Rabu (9/10/2024).

Adapun calon yang terpilih yakni Adi Sutarwijono dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon ketua, Bahtiyar Rifai dari Partai Gerindra sebagai calon wakil ketua, yaitu, Laila Mufidah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Arif Fathoni dari Golongan Karya (Golkar).

Rapat paripurna penetapan tersebut berdasarkan Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 100.2.1.4/3452/2024 tertanggal 27 Agustus 2024, mengenai usulan peresmian pengangkatan pimpinan DPRD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur (Jatim).

Adi mengatakan, tahapan berikutnya yang akan ia tempuh bersama tiga pimpinan lainnya, yaitu mengirimkan berkas calon pimpinan definitif baru kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Setelah surat penetapan dari Gubernur diterima, akan ada satu rapat paripurna untuk pengambilan sumpah janji pimpinan.

“Kami berkomunikasi dengan Ibu Novi sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota (Walkot) Surabaya. Kami meminta untuk dibantu agar surat penetapan dari Pjs Gubernur Jatim segera turun. Lantas, kami segera membentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang menjadi landasan kerja seluruh kawan-kawan di DPRD,” ujar Adi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/10/2024).

Adi menambahkan, agar nantinya surat penetapan itu diharapkan segera turun dalam waktu secepatnya. Dengan begitu, seluruh pimpinan DPRD dan fraksi dapat segera menyusun AKD.

Hal itu bertujuan agar 50 anggota dewan yang baru bisa segera masuk ke unsur-unsur AKD dan melaksanakan tugas serta fungsi kedewanan dalam melayani masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya bekerja dengan maksimal untuk rakyat. Sebab, anggota dewan merupakan penyambung lidah rakyat ke pemerintah.

Melalui dewan, lanjut dia, permasalahan masyarakat dapat tersampaikan dan menemui solusi.

“Harus all out saat bekerja. Terjun ke masyarakat langsung, temui, dan pahami masalah mereka. Tugas kami menyampaikan ke eksekutif dan mengawal penyelesaian masalah itu,” ungkap Adi.

Adi mengingatkan masyarakat untuk mendukung penuh Pemilihan Wali Kota (Pilwali) mendatang.

Pihaknya juga memastikan bahwa bakal menjalin sinergi dengan walkot terpilih nantinya.

“Sinergi satu sama lain diperlukan. Tujuannya, demi memperkuat pemerintahan Kota Surabaya, meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, sektor ekonomi menguat, dan pelayanan publik semakin baik,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Adi mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan Pemkot Surabaya.

Ia juga memastikan bahwa ke depan pihaknya memaksimalkan kinerja untuk kesejahteraan warga Surabaya.

Sementara itu, Novi Restu Widiani mengapresiasi keempat pimpinan tersebut serta menilai mereka memiliki personal yang tepat untuk memimpin.

Novi meyakini, ke depan dewan bakal melaksanakan fungsinya dengan baik.

Novi juga memastikan pihaknya (Pemkot Surabaya) bakal terus mengawal hasil rapat paripurna DPRD Kota Surabaya agar segera disahkan oleh Pj Gubernur Jawa Timur.

Novi pun memahami jika proses tersebut harus dilakukan dengan cepat agar dewan bisa segera bertugas.

“Lebih cepat lebih baik agar seluruh jajaran dewan bisa segera bekerja untuk masyarakat,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau