Advertorial

Lewat SMEstaTalk, BRI Bantu UMKM Indonesia Masuk Pasar Internasional

Kompas.com - 21/10/2024, 13:55 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan webinar SMEs Loyalty Talks #SMEstaTalks Episode Tiga pada akhir September 2024. Acara ini digelar untuk meningkatkan daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia di kancah internasional.

Pelatihan online ini merupakan kolaborasi antara BRI dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).

SMEstaTalk memberikan pembekalan komprehensif kepada nasabah BRI agar dapat mengembangkan usaha mereka hingga siap untuk ekspor.

Tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi, program ini juga menghadirkan para ahli kompeten untuk berdiskusi terkait topik terkini yang dapat memaksimalkan potensi usaha nasabah.

Dalam enam bulan terakhir, SMEstaTalk telah dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan jumlah peserta kurang lebih 1.000 orang.

Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengatakan, pengembangan UMKM tidak hanya bergantung pada dukungan bank, tetapi juga membutuhkan kolaborasi semua pihak yang terkait.

“Meskipun pendanaan dapat mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM, itu bukan satu-satunya faktor yang diperlukan untuk pengembangan mereka,” katanya dalam siaran pers, Senin (21/10/2024).

Semua stakeholders, tambah Amam, harus berkolaborasi untuk mengedukasi pengusaha UMKM meliputi bagaimana produksi barang dan jasa yang efisien, dan inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Serta, pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang sehat, dan hal yang perlu dipersiapkan UMKM agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

“Dengan inisiatif seperti SMEstaTalk, BRI terus berkomitmen menjadi mitra terpercaya bagi UMKM Indonesia, membantu mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan siap bersaing di pasar global,” imbuhnya.

Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendesa PDTT Muhammad Asnawi Sabli menekankan pentingnya membangun daya saing lokal melalui kolaborasi aktif.

“Keunikan produk lokal adalah daya tarik utama dalam menghadapi persaingan,” tegasnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Maka Group dan Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo memberikan wawasan tentang menjaga keunikan produk sambil terus berinovasi.

“Kunci sukses adalah tetap berpegang pada budaya lokal, namun berani bereksperimen. Pelanggan mencari keaslian sekaligus inovasi,” ujarnya.

Terakhir, CEO Restu Mande Nenden Rospiani juga berbagi pengalaman tentang bagaimana brand masakan Padang instan ini mendunia berkat dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

“Kolaborasi dengan komunitas lokal dan partisipasi dalam pameran internasional telah membuka pintu bagi kami untuk memasuki pasar global,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau