Advertorial

Kucurkan Rp 441 Miliar, Pemkot Bontang Kurangi Potensi Banjir hingga 60 Persen

Kompas.com - 25/10/2024, 14:13 WIB

KOMPAS.com - Upaya penanganan masalah banjir yang dilakukan Wali Kota Bontang Basri Rase dan Wakil Wali Kota Najirah sejak 2021 membuahkan hasil.

Sejak menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota, Basri dan Najirah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang mengalokasikan Rp 441 miliar untuk proyek penanganan banjir.

Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang dan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

Rinciannya adalah APBD Bontang 2022 Rp 32 miliar, APBD Bontang 2023 Rp 104 miliar, serta APBD Bontang 2024 Rp 212 miliar. Selanjutnya, bantuan keuangan APBD Provinsi Kaltim Rp 19 miliar dan Rp 74 miliar pada 2024.

Kepala Dinas PUPR Bontang Edy Prabowo menjelaskan, sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk merevitalisasi aliran sungai dan memperbaiki drainase di sepanjang jalan yang sering mengalami banjir. Berdasarkan pantauan Dinas PUPR Bontang, penanganan ini berhasil mengurangi potensi banjir hingga 60 persen.

“Alhamdulillah, potensi banjir sudah berkurang sekitar 60 persen berdasarkan pemantauan kami,” kata Edy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/10/2024).

Edy memaparkan bahwa salah satu contoh keberhasilan penanganan banjir terdapat di sepanjang aliran Sungai Bontang, mulai dari samping kantor Kelurahan Gunung Elai hingga Jalan Ahmad Yani. Revitalisasi di kawasan ini memberikan dampak positif dalam mencegah banjir.

Meski demikian, Edy mengakui bahwa masih terdapat beberapa titik banjir. Hal ini disebabkan tantangan dalam menahan aliran air dari hulu dan pasang surut air laut yang kerap terjadi.

Saat ini, Dinas PUPR Bontang sedang mengerjakan proyek pengerjaan aliran Sungai Dahlia yang diperkirakan akan selesai pada 2024.

Selain itu, Pemkot Bontang juga sedang mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan pada 2024. Ia berharap, waduk ini akan berfungsi secara maksimal dalam menampung air dari hulu, terutama saat air laut pasang di hilir Sungai Bontang,

“Kami sedang mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan pada 2024. Insyaallah, waduk ini akan membantu menampung air dari hulu dan mengurangi banjir di wilayah hilir Sungai Bontang,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau