KOMPAS.com - Ban serep atau ban cadangan merupakan komponen penting dari keselamatan berkendara. Sayangnya, meski memiliki peran penting, ban serep kerap terlupakan atau tidak dirawat dengan baik. Akibatnya, ban serep kurang efektif untuk digunakan pada saat kondisi darurat.
Sejatinya, ban serep perlu dipastikan selalu dalam kondisi terbaik. Tujuannya, supaya ban siap digunakan kapan saja, termasuk pada momen tidak terduga.
Terkait hal tersebut, PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) mengajak pengguna mobil untuk merawat ban serep secara berkala.
Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia Fisa Rizqiano mengatakan, ban serep harus dalam kondisi terawat dan optimal supaya dapat digunakan dalam kondisi apa pun. Dengan demikian, pengguna dapat mengganti ban rusak saat kondisi darurat, seperti pecah ban atau ban kempis, dengan cepat.
“Memiliki ban serep yang bagus dapat meningkatkan ketenangan dan keselamatan kita pada saat berkendara,” ujar Fisa dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/10/2024).
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan agar ban serep selalu dalam kondisi prima? Simak ulasan berikut.
Ban serep yang bagus memiliki tekanan angin yang pas. Pengguna perlu menjaga tekanan ban angin agar dalam kondisi prima.
Meski demikian, kondisi dorman yang terlalu lama dapat mengakibatkan tekanan angin pada ban berkurang hingga 3 persen setiap bulan. Sebenarnya, hal ini normal karena tekanan udara dapat berkurang secara perlahan melalui pori pori ban. Proses ini disebut dengan proses osmosis.
Oleh karena itu, tekanan angin pada ban serep sebaiknya dilebihkan 5-10 psi dari tekanan standarnya serta diperiksa secara berkala setiap bulan.
Adapun tujuan pemberian tekanan angin yang lebih tinggi adalah untuk memitigasi efek osmosis. Dengan demikian, tekanan angin pada ban serep tidak terlalu jauh di bawah tekanan standar ban lain saat dibutuhkan di kala darurat.
Selain itu, sebaiknya ban diisi menggunakan nitrogen. Pasalnya, nitrogen memiliki keunggulan, yakni menjaga tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca panas dan dingin.
Kondisi fisik bisa mengindikasikan seberapa baik ban cadangan itu tersimpan. Anda harus memeriksa ban serep dari kerusakan fisik secara rutin seperti, retak, sobek, benjol, serta bentuk deformasi lain. Pasalnya, kerusakan dapat menjadi indikasi ban serep tidak tersimpan secara baik.
Jika ditemukan kerusakan, Anda dapat memastikan kembali bahwa ban serep telah terpasang dengan baik sesuai spesifikasi pabrikan. Selain itu, bentuk deformasi tersebut dapat mengindikasikan adanya pelemahan struktur ban. Dengan demikian, ban akan lebih mudah pecah saat terkena benturan.
Pastikan ban serep hanya digunakan secara sementara jika terdapat indikasi tersebut. Anda bisa berkendara dengan berhati-hati sampai ban diganti, meskipun ban serep berjenis full size. Jika kerusakan ban serep sudah parah, tidak ada salahnya mengganti ban apabila memungkinkan.
Selain itu, pastikan ban serep masih memiliki tinggi kembangan ban yang layak. Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis tread wear indicator (TWI), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6 milimeter (mm) dan perlu diganti.
Tips ini hanya berlaku untuk kendaraan yang memiliki ukuran ban serep sama, seperti ban utama atau full size spare tire. Dengan rotasi berkala, semua ban akan memiliki pola keausan yang seragam.
Kondisi tersebut akan membantu menjaga kemampuan traksi dan pengendalian yang konsisten pada semua ban, termasuk ban serep. Dengan demikian, semua ban memiliki performa yang setara. Rotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 7.000-10.000 kilometer (km).
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah letak penyimpanan ban serep pada kendaraan. Posisi ban serep yang tidak diakses dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya endapan debu dan kotoran pada ban serep. Terlebih, jika ban serep terletak di bawah sasis kendaraan.
Oleh karena itu, Anda perlu membersihkan serep secara berkala. Selain membuat ban serep lebih bersih, membersihkan ban serep dapat mencegah potensi bersarangnya binatang liar yang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan di ban, seperti tikus.
Untuk ban serep yang terletak di bagian luar kendaraan, pastikan ban serep tertutupi dengan baik, seperti di bagian pintu belakang kendaraan.
Hal tersebut untuk melindungi ban dari paparan sinar UV dan radiasi panas matahari secara konsisten pada satu titik statis. Seperti diketahui, paparan sinar matahari berpotensi menimbulkan kerusakan yang dapat mengurangi efektivitas ban serep, seperti ozone crack.
Untuk pengecekan ban secara menyeluruh, Anda bisa mengunjungi Bridgestone.co.id untuk mencari Toko Model (TOMO) dan Bridgestone One Stop Service (BOSS) terdekat.
Keduanya didukung staf dan mekanik profesional yang terlatih dan disertifikasi oleh Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC). Kedua layanan ini siap menjawab dan menjelaskan seluruh informasi terkait ban yang dibutuhkan pelanggan.