Advertorial

Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah

Kompas.com - 30/10/2024, 14:31 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene melaksanakan uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Kampung Baru dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Majene, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu (30/10/2024).

Kepala SD Negeri 2 Kampung Baru Nurmadia menyampaikan, uji coba program makan bergizi gratis berlangsung lancar dan sesuai harapan. Meski hanya uji coba, siswa-siswi sangat antusias mengikuti program tersebut.

“Kami (SD Negeri 2 Kampung Baru) sangat mengapresiasi yang luar biasa (program makan bergizi gratis) karena (gizi) anak-anak memang perlu ditingkatkan terkait standar kesehatannya,” ujar Nurmadia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2024).

Nurmadia pun berharap, menu makan bergizi gratis sudah diatur agar sesuai standar kesehatan.

“(Dengan begitu,) nanti anak-anak (bisa) tumbuh cerdas dan sehat,” tuturnya.

Program tersebut, lanjutnya, sangat penting bagi sekolah karena dapat membantu para siswa memenuhi kebutuhan gizi mereka.

Ia mengatakan, SD Negeri 2 Kampung Baru siap menjalankan program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menjelaskan, program makan bergizi gratis akan dimulai dalam dua bulan ke depan. Oleh karena itu, pihaknya menyelenggarakan uji coba di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.

"Kemarin, kami (Pemprov Sulbar) sudah melakukan uji coba di SMA dan SMK di Mamuju. Hari ini, uji coba dilanjutkan di SD dan SMP di Majene," kata Bahtiar.

Ia melanjutkan, uji coba makan bergizi gratis akan dievaluasi lebih lanjut. Evaluasi dilakukan untuk memastikan kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, nutrisi, dan vitamin, sudah terpenuhi dalam menu makanannya.

“(Kebutuhan gizi itu) bisa dari berbagai makanan, termasuk susu," jelasnya.

Oleh karena itu, produksi susu harus menjadi prioritas utama di Indonesia, khususnya di Sulbar. Terlebih, Majene, Polman, dan Mamuju merupakan penghasil susu kambing terbesar di Sulbar.

“Tinggal dikembangkan agar (bisa) memproduksi lebih banyak susu. Uji coba ini akan kami evaluasi, mana saja yang harus diperbaiki,” jelasnya.

Pj Bahtiar juga menekankan bahwa bahan baku untuk program makan gizi gratis juga harus berasal dari Sulbar. Dengan demikian, masyarakat juga bisa merasakan dampak ekonomi dari program tersebut.

“Komoditasnya harus dipastikan berasal dari Sulbar. Jangan sampai kita hanya mendapatkan gizinya, tapi dampak ekonominya tidak terasa. Ini harus menjadi perhatian,” tutur Bahtiar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau