Advertorial

Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Tingkatkan Kapasitas dan Ketangguhan Tanggap Bencana

Kompas.com - 02/11/2024, 12:46 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin memperkuat kesiapan menghadapi bencana alam di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan peningkatan jumlah bencana alam yang terjadi sepanjang 2024.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak Januari hingga September 2024, Indonesia telah mengalami lebih dari 1.300 kejadian bencana.

Situasi itu mendorong BRI untuk mengintensifkan upaya mitigasi dan respons cepat terhadap dampak bencana, khususnya dalam mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi situasi darurat bencana, BRI menyelenggarakan kegiatan “Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Tahun 2024” di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024).

Tim Elang Relawan BRI adalah satuan tugas bencana yang beranggotakan pekerja BRI aktif dari berbagai unit kerja di seluruh Indonesia. Tim ini dibentuk untuk membantu penanganan tanggap darurat bencana di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, BRI berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Sekolah Relawan yang memberikan pelatihan tentang manajemen penanggulangan darurat bencana serta pertolongan pertama dalam situasi kegawatdaruratan.

Tidak hanya mendapat pembekalan teori, para relawan juga diberikan pelatihan berupa simulasi bencana, pembinaan mental, serta pengembangan karakter untuk menjadi relawan yang tangguh.

Wakil Direktur Utama BRI sekaligus Pembina Tim Elang Catur Budi Harto mengatakan, kegiatan Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI 2024 bertujuan untuk memberikan pembekalan dan pemahaman dasar mengenai kedaruratan bencana.

Dengan pembekalan itu, diharapkan para relawan memiliki ilmu yang cukup untuk siap menjalankan tugas saat bencana terjadi.

“Kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pembekalan bagi para relawan. Diharapkan, para relawan memiliki sikap sigap, tangkas, dan cepat dalam menghadapi berbagai macam bencana alam ataupun krisis,” ungkap Catur dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (2/11/2024).

Sebagai informasi, pada kesempatan sama, Catur juga mengukuhkan Tim Elang Relawan BRI yang terdiri dari relawan kantor pusat dan relawan 18 regional office BRI.

Catur melanjutkan, prioritas utama dalam penanganan bencana meliputi keselamatan jiwa pekerja dan keluarga, pengamanan operasional dan aset BRI, serta sinergi dalam pemberian bantuan oleh BRI Group kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Tim Elang Relawan BRI akan mengumpulkan informasi terkait kejadian bencana alam, menginventarisasi dampak bencana, menyusun kebutuhan di wilayah terdampak, melakukan asesmen terhadap kejadian, melaksanakan tanggap darurat, dan menyusun laporan pascabencana.

Pelaksanaan tanggap darurat itu dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, antara lain instansi pemerintah, lembaga sosial, dan pihak-pihak berkompeten lainnya.

“Semoga Tim Elang Relawan BRI bisa menjalankan tugas dan komitmen dengan sebaik-baiknya. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas relawan sehingga mereka mendapatkan pembekalan yang cukup,” imbuh Catur.

Pada akhir kegiatan jambore nasional tersebut, Tim Elang Relawan BRI melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa penyaluran bantuan sembako kepada warga di wilayah Sukabumi. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Tim Elang Relawan BRI terhadap masyarakat sekitar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau