KOMPAS.com – Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku gencar melaksanakan rangkaian kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih di berbagai wilayah terpencil di Maluku.
Upaya itu bertujuan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di komunitas adat dan daerah sulit akses, memahami pentingnya partisipasi dalam pemilu dan mengetahui hak serta tanggung jawab mereka sebagai pemilih.
Pada Jumat (18/10/2024), Ketua KPU M Shaddek Fuad bersama tim berangkat ke Dusun Usali, Negeri Hatumete, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Kunjungan itu bukanlah perjalanan biasa. Untuk mencapai Dusun Usali, tim KPU harus menempuh perjalanan selama lebih dari enam jam dengan berjalan kaki, melewati sungai, hutan, dan gunung.
Medan yang terjal dan menantang tidak menghalangi semangat mereka untuk menjangkau masyarakat di pelosok.
Fuad menyampaikan bahwa meskipun lokasi dusun ini sulit diakses, KPU berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua warga untuk berpartisipasi dalam demokrasi.
“Kami ingin memastikan bahwa warga di dusun terpencil seperti Usali tahu pentingnya partisipasi aktif mereka dalam Pilkada. Bagi kami, tidak ada tempat yang terlalu jauh untuk demokrasi. Kami akan datang untuk memastikan semua warga mendapat hak yang sama," ujarnya seperti diwartakan Kompas TV, Minggu (20/10/2024).
Kegiatan sosialisasi di Dusun Usali itu diisi dengan berbagai materi edukasi, seperti cara menggunakan surat suara dan prosedur di tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, tim KPU juga membagikan pamflet serta informasi penting mengenai tanggal pemilihan dan proses pemungutan suara.
Para warga terlihat antusias menyimak penjelasan dari tim KPU, yang juga menghadirkan tokoh-tokoh lokal untuk lebih mendekatkan komunikasi dengan masyarakat setempat.
Menariknya, sosialisasi itu juga dihadiri oleh komedian Rio Dumatubun yang berperan sebagai penghibur sekaligus penyampai pesan-pesan pemilu.
Dengan gaya khasnya yang jenaka, Rio berhasil mencairkan suasana dan menjelaskan pentingnya hak suara setiap individu.
"Biar jauh di gunung, tetap harus kasih suara," candanya yang disambut tawa warga.
Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Dusun Usali, terutama karena pesannya mudah dipahami dan menghibur.
Tidak berhenti di Maluku Tengah, pada Selasa (22/10/2024), KPU Provinsi Maluku melanjutkan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih ke Pulau Buru, tepatnya di Desa Ohilahin, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru.
Sosialisasi itu difokuskan untuk masyarakat adat di wilayah tersebut yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap informasi pemilu.
Komisioner KPU Maluku Syarif Mahulauw memimpin kegiatan itu bersama sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi.
Dalam sambutannya, Syarif menekankan pentingnya pemilu yang inklusif. Artinya, seluruh warga, termasuk masyarakat adat di pelosok, harus teredukasi dan dilibatkan dalam proses demokrasi.
"KPU Maluku berkomitmen untuk menjadikan pemilu ini inklusif. Kami ingin memastikan setiap warga, termasuk masyarakat adat yang tinggal di daerah terpencil, memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih,” ujarnya diwartakan Kompas TV, Kamis (24/10/2024).
Menurut Syarif, pemilu bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menghargai hak-hak dasar warga negara.
Kegiatan di Pulau Buru juga dihadiri oleh akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Dr A Manaf Tubaka. Ia menyampaikan peran penting pendidikan pemilih dalam menciptakan pemilu yang adil dan berintegritas.
Manaf pun mengajak warga adat, khususnya para pemuda, untuk aktif menggunakan hak pilih mereka dan ikut mengawal demokrasi di daerah.
“Pilkada adalah momen penting untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap daerah kita. Oleh karena itu, kita harus menggunakan hak pilih dengan bijak,” tutur Manaf.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Arman Kalean yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, turut mengajak generasi muda Pulau Buru untuk menjadi motor penggerak dalam menjaga integritas Pilkada.
"Pemuda adat harus berperan aktif dalam proses ini. Tak hanya sekedar memilih, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memastikan Pilkada berjalan jujur dan bersih,” katanya.
Arman berharap, pemuda setempat dapat menjadi contoh bagi warga lain dalam menjaga etika dan integritas dalam proses pemilu.
Acara di Pulau Buru itu dimeriahkan dengan penampilan Rio Dumatubun yang menyampaikan pesan-pesan pemilu dengan gaya humor khas.
Lewat lawakannya, Rio berhasil menyampaikan pesan penting tentang kesadaran politik warga secara ringan, tetapi penuh makna.
Sebagai bagian dari rangkaian sosialisasi pemilu, KPU Maluku juga mendatangi Desa Tanimbar Kei, yang dikenal dengan sebutan "Indonesia Mini" karena keberagaman agama dan keyakinan di antara penduduknya.
Desa itu merupakan contoh kehidupan masyarakat yang sangat rukun, meskipun berbeda agama dan adat istiadat. Kehidupan damai di Desa Tanimbar Kei memberikan inspirasi bagi KPU Maluku untuk menjadikan Pilkada sebagai momen yang mempererat hubungan antar masyarakat.
Ketua KPU Maluku menyampaikan bahwa Pilkada bukan hanya kesempatan untuk memilih pemimpin, melainkan juga untuk mempererat persatuan dan menghargai keberagaman budaya.
“Pemilu adalah hak sekaligus tanggung jawab kita semua. Di desa ini, kami melihat bagaimana masyarakat hidup dalam keharmonisan meskipun berbeda keyakinan. Ini adalah inspirasi untuk kita semua,” ujarnya seperti diwartakan Kompas TV, Sabtu (2/11/2024).
Kegiatan di Desa Tanimbar Kei diakhiri dengan dialog interaktif antara warga dan narasumber yang membahas berbagai aspek penting dalam Pilkada, seperti cara memilih yang benar dan pentingnya menjaga kerahasiaan suara.
Warga sangat antusias mengikuti sesi dialog itu dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran politik mereka.
Sebelum menutup acara, Rio Dumatubun kembali tampil dengan gaya jenaka, menyampaikan pesan-pesan penting tentang pemilu dengan cara yang menghibur.
“Saya ke sini bukan hanya untuk melawak, tapi untuk memastikan bahwa bapak-bapak, ibu-ibu, semuanya, tidak melewatkan kesempatan ini,” ucap Rio.
Upaya KPU Maluku dalam melaksanakan sosialisasi pemilu di wilayah terpencil merupakan langkah konkret untuk menciptakan pemilu yang inklusif dan partisipatif.
Kegiatan yang melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, dan hiburan jenaka dari komedian lokal menunjukkan bahwa pendekatan beragam dapat menjangkau seluruh masyarakat dengan lebih efektif.
Melalui sosialisasi itu, KPU berharap masyarakat adat dan warga terpencil dapat menjalankan hak pilih mereka dengan baik.
Dengan demikian, suara mereka turut menentukan arah pembangunan daerah di masa depan. (ADV)