KOMPAS.com – Perusahaan spesialis tata udara asal Jepang yang telah beroperasi selama lebih dari satu abad, PT Daikin Airconditioning Indonesia (Daikin), kembali memperkuat komitmennya dalam pendidikan vokasi di Indonesia.
Kali ini, Daikin meresmikan Daikin Center of Excellence di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nahdlatul Ulama (NU) Ma’arif Kudus, Jawa Tengah, Minggu (5/11/2024).
Langkah itu merupakan bagian dari program pendirian pusat keunggulan di berbagai SMK yang diinisiasi Daikin untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi (kejuruan) di bidang tata udara.
Pusat keunggulan itu menjadi fasilitas ketiga di Jawa Tengah dan keenam secara nasional yang dibangun oleh Daikin di berbagai SMK, baik negeri maupun swasta.
"Pengembangan Daikin Center of Excellence adalah bukti nyata komitmen kami dalam mendukung sinergi dengan pemerintah untuk pengembangan pendidikan vokasi," ujar Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Budi Mulia dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Budi menjelaskan, Daikin menjalin kolaborasi dengan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dalam pembangunan pendidikan vokasi di Indonesia yang tertuang dalam nota kesepahaman.
Fasilitas modern dan program pengembangan kompetensi
Daikin Center of Excellence di SMK NU Ma’arif Kudus menempati dua ruang praktik seluas masing-masing 81 meter persegi. Ruang-ruang ini dirancang untuk pembelajaran praktis di bidang tata udara, dengan fokus pada perangkat AC residensial dan komersial.
Di setiap ruangan, terdapat deretan rak dengan perangkat AC Daikin terpasang serta dilengkapi dengan papan tulis dan meja guru. Di ruangan ini, siswa akan mendapatkan pengalaman langsung dalam instalasi, troubleshooting, dan refrigerant recovery.
Fasilitas tersebut dilengkapi dengan perangkat AC Daikin yang dipasang pada rak-rak khusus. Ruang praktik ini juga dilengkapi papan tulis dan meja guru, menciptakan suasana yang mendukung proses pembelajaran.
Tidak hanya berhenti pada penyediaan fasilitas fisik, Daikin juga meluncurkan berbagai program pengembangan kompetensi untuk siswa dan tenaga pengajar. Budi menjelaskan bahwa program ini mencakup pengayaan kurikulum, pelatihan industri, sertifikasi industri, serta praktik kerja lapangan, baik bagi guru maupun siswa.
Meningkatkan kompetensi dan peluang kerja
Menurut Budi, kehadiran pusat keunggulan itu juga dapat mendorong pertumbuhan tenaga ahli di bidang refrigerasi dan tata udara di wilayah Kudus dan sekitarnya. Dengan begitu, dapat tercipta hubungan yang saling menguntungkan dengan para pelaku industri.
"Semakin besar kompetensi calon tenaga kerja, semakin besar pula peluang industri untuk mendapatkan SDM (sumber daya manusia) dengan kompetensi unggul," ujarnya.
Budi menambahkan, kebutuhan tenaga ahli di bidang tersebut terus meningkat sejalan dengan pembangunan di Indonesia.
Hal itu tecermin dari perjalanan panjang Daikin di Indonesia yang telah lebih dari 50 tahun hadir sebagai pemimpin solusi tata udara. Saat ini, Daikin memiliki 16 kantor perwakilan dan sekitar 1.400 mitra dealer di seluruh Indonesia.
Dengan cakupan luas tersebut, Daikin sedang mempersiapkan pendirian pabrik baru di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang akan mulai beroperasi pada tahun depan.
Pabrik itu dirancang dengan prinsip keberlanjutan dan diperkirakan akan membuka sekitar 2.500 lapangan kerja.
"Kebutuhan tenaga kerja di industri ini sangat besar, termasuk untuk jasa instalasi, pemeliharaan, hingga perbaikan," tambah Budi.
Menurutnya, hal itulah membuat upaya pengembangan sekaligus pemanfaatan pusat keunggulan di sekolah vokasi menjadi perhatian Daikin.
Kepala SMK NU Ma’arif Kudus Arif Zaenal Mubarok mengapresiasi pendirian Daikin Center of Excellence di sekolahnya.
"Apresiasi kami bagi kolaborasi Daikin dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang berbuah pada pendirian pusat keunggulan di SMK NU Ma’arif Kudus ini," ujarnya.
Arif juga berharap, kompetensi siswa dan tenaga pengajar di bidang refrigerasi dan tata udara semakin meningkat.
"Sejalan dengan terus berkembangnya industri tata udara, kami berharap sinergi ini dapat terus terjalin untuk memastikan siswa dan tenaga pengajar memiliki kompetensi tinggi yang sesuai dengan kebutuhan industri," tandasnya.