Advertorial

BPJS Kesehatan Raih 2 Penghargaan dari iCIO Awards 2024

Kompas.com - 07/11/2024, 21:37 WIB

KOMPAS.com - BPJS Kesehatan berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dalam acara iCIO Awards 2024 yang berlangsung pada Rabu (6/11/2024).

Penghargaan didapat sebagai pengakuan atas inisiatif transformasi digital yang telah dilaksanakan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama satu dekade.

Adapun penghargaan diberikan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, sebagai The Most Inspiring CEO, dan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, sebagai The Most Influential CIO.

"Penghargaan ini membuktikan keberhasilan yang dilakukan BPJS Kesehatan dalam beradaptasi untuk melakukan transformasi digital terhadap pelayanan yang diberikan kepada peserta,” ujar Edwin Aristiawan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/11/2024).

Adanya pemanfaatan teknologi oleh BPJS Kesehatan, lanjut Edwin, dianggap mampu mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan pertumbuhan jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan terus memperkenalkan beragam inovasi, termasuk layanan administrasi non-tatap muka berbasis digital, seperti Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan BPJS Kesehatan Care Center 165.

Lebih lanjut, Edwin menambahkan bahwa Aplikasi Mobile JKN berfungsi sebagai superapps yang memudahkan peserta dengan berbagai fitur layanan. Dengan pendekatan berbasis customer journey, inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat secara efektif.

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas aplikasi dan layanan melalui pengembangan sistem informasi yang andal. Edwin juga mencatat pentingnya kompetensi digital di kalangan pegawai untuk mendukung budaya kerja yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

"Kami mengharapkan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama menyukseskan Program JKN melalui penguatan implementasi transformasi digital yang dilakukan sesuai dengan tupoksi dan wewenang masing-masing instansi," sambung Edwin.

Dengan begitu, sistem jaminan kesehatan di Indonesia dinilainya akan menjadi lebih efisien, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau