KOMPAS.com — Keberhasilan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak lepas dari peran seluruh pihak yang bersinergi dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan turut menggandeng beberapa komunitas untuk menyosialisasikan Program JKN kepada masyarakat.
Kali ini, BPJS Kesehatan menggandeng komunitas Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Kader JKN untuk memperkuat pemahaman Program JKN terhadap masyarakat.
Sebagai informasi, KSH merupakan salah satu komunitas yang dibentuk berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 14 Tahun 2022 tentang Warga Pelayan Masyarakat.
Pembentukan komunitas tersebut bertujuan untuk membantu kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah, khususnya di bidang kesehatan.
Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan, komunitas memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
“Sebagai kelompok yang memiliki ikatan sosial kuat, komunitas dapat menjadi penggerak utama dalam menyebarluaskan informasi kesehatan dan memotivasi anggotanya untuk menjalani gaya hidup sehat,” ujar David dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/11/2024).
Ia menilai, sosialisasi langsung kepada komunitas adalah cara efektif untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Program JKN.
"Saya yakin, komunitas KSH dan Kader JKN bisa menjadi agen perubahan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Program JKN," tutur David.
Menurut David, komunitas memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan kesehatan di lingkungannya.
Hal itulah yang membuat keberadaan komunitas bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Langkah ini dinilai penting dalam upaya peningkatan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Dengan memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat, komunitas dapat menyampaikan informasi kesehatan yang relevan dan mudah dipahami," tambah David.
David juga menekankan pentingnya pemahaman lebih terhadap Program JKN bagi para kader komunitas.
Ia berharap, setelah kegiatan tersebut, seluruh kader bisa bertukar pikiran sehingga warga binaan di kelurahannya masing-masing bisa memahami arti penting dari penyelenggaraan Program JKN sebagai penjamin kesehatan.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga harus memahami alur pendaftaran peserta, baik peserta mandiri maupun peserta segmen penerima bantuan iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.
Ia juga mengatakan bahwa pemahaman terkait alur pelayanan ke fasilitas kesehatan juga penting diketahui masyarakat.
“Saya berharap, melalui peran komunitas ini, masyarakat bisa memahami hak dan kewajiban serta manfaat dari Program JKN," jelas David.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memiliki akses layanan yang adil dan merata.
Komitmen tersebut dibuktikan melalui pencapaian Universal Health Coverage (UHC) tertinggi dengan jumlah kepesertaan 99,59 persen dan tingkat keaktifan sebanyak 80,95 persen per November 2024.
Nanik juga mengakui peran penting kader dalam pemahaman Program JKN terhadap masyarakat. Ia mengapresiasi KSH atas dedikasinya dalam menyukseskan program di bidang kesehatan, khususnya Program JKN.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai. Ia mengingatkan kepada para kader untuk ikut serta menerapkan pola hidup sehat bersama masyarakat yang mereka edukasi.
Menurutnya, kesehatan bisa didapat dengan merubah perilaku sehari-hari melalui rutin berolahraga, menjaga pola makan, dan pola istirahat. Ia juga mengatakan bahwa berpuasa merupakan cara efektif untuk menjaga kesehatan tubuh.
“Dengan pola hidup sehat yang diterapkan, masyarakat bisa mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih lama,” ujar Ade Rai.