KOMPAS.com – Perubahan paradigma dalam dunia kerja beberapa tahun terakhir lewat hadirnya metode kerja hybrid telah menciptakan banyak peluang, khususnya bagi para perempuan karier.
Peluang itu pun mencakup keseluruhan aspek dalam kehidupan mereka, mulai dari keseimbangan peran hingga peningkatan karir dan kesejahteraan.
Hasil survei International Workplace Group (IWG) yang dimuat Forbes, dengan melibatkan 1.008 pekerja perempuan penuh waktu di AS sebagai respondennya menjadi penguat hal tersebut. Pengalaman mereka kemungkinan besar juga relevan dengan situasi para pekerja perempuan di Indonesia.
Manfaat metode kerja hybrid bagi para perempuan
Faktanya, kerja hybrid bukan sekadar tren sementara. Bagi banyak pekerja perempuan, ini adalah jawaban atas berbagai tantangan di dunia kerja.
Dalam survei IWG terungkap, hampir 9 dari 10 pekerja perempuan merasa bahwa kerja hybrid membuat tempat kerja lebih adil bagi semua. Tidak hanya itu, lebih dari setengah responden mengaku lebih bebas dari prasangka di kantor, entah itu soal gender, ras, ataupun latar belakang.
Bagi para ibu yang bekerja, kerja hybrid adalah angin segar. Mereka bisa lebih mudah mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Bahkan, lebih dari 80 persen responden merasa bisa lebih fokus pada anak-anak tanpa perlu mengorbankan karir. Ini terutama dirasakan oleh pekerja wanita usia 35 hingga 54 tahun, mungkin karena mereka sedang dalam fase sibuk mengurus anak.
Kesehatan juga ikut membaik. Delapan dari 10 pekerja perempuan merasa bisa lebih memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka berkat kerja hybrid. Mereka punya lebih banyak waktu untuk berolahraga, makan dengan teratur, atau sekadar beristirahat. Bahkan, ada yang memanfaatkan waktu ekstra ini untuk check-up kesehatan rutin.
Hal menarik selanjutnya, kerja hybrid kini jadi semacam prioritas pencarian bagi banyak wanita saat melamar kerja. Tiga perempat responden bahkan siap pindah kerja jika perusahaan mereka tidak menawarkan opsi ini. Ini terutama berlaku bagi pekerja muda di bawah 24 tahun yang sudah terbiasa dengan fleksibilitas.
Soal karier, kerja hybrid membuka banyak pintu. Perempuan merasa lebih produktif dan efisien. Mereka juga punya kesempatan lebih besar untuk belajar hal baru di perusahaan atau ikut pelatihan tambahan.
Tak kalah penting, banyak yang merasa lebih “terlihat” oleh atasan. Hal ini jadi wadah memperlihatkan performa yang dinilai bagus untuk kemajuan karier.
Bagi perempuan yang juga berperan sebagai pengasuh, baik untuk anak maupun orangtua, kerja hybrid adalah penyelamat. Mereka bisa menghemat biaya karena tidak harus menggunakan jasa pengasuh atau perawat, lebih sering hadir di acara keluarga, dan tetap bisa mengurus rumah.
Bahkan, ada yang merasa kerja hybrid membantu anak-anak untuk lebih memahami pekerjaan orangtua mereka.
Melihat berbagai manfaat metode kerja hybrid, tidak mengherankan jika banyak perusahaan mulai mengadopsi model kerja ini secara permanen.
Salah satu perusahaan yang mendukung penuh transisi ke model kerja hybrid adalah IWG.
Peran IWG dalam mendukung kerja hybrid
IWG merupakan salah satu penyedia ruang kerja fleksibel terbesar di dunia. Dengan lebih dari 4.000 lokasi di kota besar di lebih dari 120 negara, IWG menawarkan berbagai pilihan ruang kerja atau kantor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan bisnis.
Banyak perusahaan top dunia yang telah memanfaatkan layanan IWG. Sebut saja, Disney, IBM, Uber, Spotify, TikTok, Dell, dan Microsoft.
Di Indonesia, IWG telah hadir di 32 lokasi di 7 kota, yakni Jakarta, Balikpapan, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, dan Surabaya. Dengan tambahan 12 lokasi yang direncanakan akan dibuka hingga akhir 2024, total jaringan IWG di Indonesia akan meningkat menjadi 45 lokasi.
IWG hadir dengan beberapa merek di Indonesia, seperti Signature, Regus, dan HQ.
Signature sendiri menawarkan ruang kerja premium dengan hospitality bak hotel bintang lima, layanan istimewa, dan kontrak sewa fleksibel. Lokasinya pun berada di area-area bergengsi. Dengan keunggulan tersebut, Signature bisa menjadi pilihan ideal bagi para eksekutif dan profesional yang mencari kenyamanan bekerja sekaligus meningkatkan reputasi bisnis.
Sementara itu, Regus unggul dari segi jumlah lokasi yang banyak dan berdekatan dengan pusat transportasi umum. Di Jakarta, misalnya, Regus hadir di 36 titik bisnis.
Untuk mereka yang mencari efisiensi biaya dan produktivitas maksimal, HQ menawarkan ruang kerja bebas ribet dengan dukungan teknis dan administratif yang kuat. Ini menjadi pilihan ideal bagi startup dan freelancers yang ingin segera produktif tanpa perlu khawatir soal pengaturan ruang kerja.
Kerja hybrid telah terbukti menjadi lebih dari sekadar tren sementara bagi para perempuan karier. Metode kerja ini membantu mereka dalam menyeimbangkan peran di tempat kerja, memberikan dampak positif pada pertumbuhan karir, dan memudahkan pengelolaan prioritas antara kehidupan profesional dan pribadi.
Lebih dari itu, metode kerja hybrid memungkinkan perempuan untuk lebih memperhatikan kesehatan fisik dan mental yang pada gilirannya berdampak positif pada produktivitas.
Pengadopsian metode kerja hybrid yang didukung oleh solusi ruang kerja fleksibel dari IWG pun tidak hanya soal fleksibilitas, tetapi juga tentang memberdayakan wanita untuk mencapai potensi penuh dalam karier dan kehidupan pribadi.
Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi model kerja ini, masa depan dunia kerja tampaknya akan semakin inklusif dan mendukung work-life balance bagi semua, terutama bagi perempuan karier.
Ingin tahu lebih banyak tentang cara IWG membantu Anda dan perusahaan Anda dalam menerapkan sistem kerja hybrid yang fleksibel? Kunjungi iwgplc.com untuk informasi lengkapnya.