KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Yudhiawan mengimbau masyarakat tidak menerima uang dari calon kepala daerah dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Berdasarkan hasil survei, lanjut Yudhi, politik uang merupakan yang tertinggi sebagai salah satu persoalan dalam Pilkada.
"Jangan ada (masyarakat) terlibat politik uang selama Pilkada berlangsung," ujar Yudhi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
Yudhiawan pun meminta masyarakat, khususnya di Sulsel, menghindari politik uang.
"Apabila ada (peserta Pilkada) yang mempraktikkan poliktik uang, jangan diterima," kata Yudhi.
Ia menjelaskan, menerima uang dalam praktik politik semacam itu sama dengan berutang.
Bila uang tersebut diterima, imbuh dia, uang tersebut akan diminta kembali saat mereka berhasil menjabat.
Lebih lanjut, Yudhi menjelaskan, mereka yang berhasil menjadi pejabat dengan cara tersebut akan mencari jalan agar balik modal.
"Salah satunya, melalui proyek dengan menggunakan program pembangunan (dengan memotong anggaran) sehingga terjadi tindak pidana korupsi," terangnya.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan. Sebab, satu suara sangat berarti bagi nasib daerah lima tahun ke depan.
"Saya mengimbau masyarakat cerdas (dalam memilih). Jangan hanya menerima uang segitu tetapi nanti program pembangunan yang harus diterima masyarakat malah tidak sesuai karena dipotong uang yang beredar tadi," kata Yudhi.