Advertorial

Lindungi Anak Bangsa dari Perilaku Menyimpang, KPA Gelar Sosialisasi ke Organisasi Wanita

Kompas.com - 15/11/2024, 14:30 WIB

KOMPAS.com — Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Klaten menggelar sosialisasi perlindungan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV)-Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dalam rangka Hari AIDS Sedunia di Pendopo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024).

Sosialisasi tersebut mengangkat tema “Lindungi Anak Bangsa dari Pengaruh Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT)”. Para peserta sosialisasi tersebut merupakan organisasi wanita yang ada di wilayah Kabupaten Klaten.

Sekretaris KPA Kabupaten Klaten Ronny Roekminto mengatakan, sosialisasi tersebut digelar sebagai langkah penanggulangan perilaku LGBT di kalangan anak-anak dan remaja.

“Saat ini, fenomena lelaki suka lelaki (LSL) sedang meningkat di kalangan anak-anak usia sekolah. Hal itu harus kita cegah agar penerus bangsa tidak memiliki perilaku menyimpang,” ujar Ronny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Jumat (15/11/2024).

Keterlibatan organisasi wanita dalam sosialisasi ini, lanjut Ronny, diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan fenomena penyimpangan seksual, khususnya di tingkat keluarga melalui peran ibu.

“Kami juga berharap, organisasi wanita yang ikut dalam sosialisasi ini bisa menyebarluaskan pemahaman yang didapat kepada masyarakat luas,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budiarto mewakili dan menyampaikan pesan Bupati Klaten Sri Mulyani.

Ia mengatakan, Bupati Klaten mengapresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Sebab, sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan masyarakat terhadap isu-isu yang berkaitan dengan HIV-AIDS dan LGBT.

Seperti diketahui, HIV-AIDS masih menjadi masalah kesehatan nasional dan global, meski terjadi kemajuan dalam penanganan dan penanggulangannya.

“Kami sedang mengejar target penyelesaian AIDS pada 2030. Penyelesaian tersebut di antaranya meliputi penyelesaian tidak ada kasus infeksi baru HIV, tidak ada kematian karena AIDS, dan tidak ada diskriminasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun masyarakat terhadap orang yang terinfeksi HIV,” kata Anggit membacakan sambutan dari Bupati Klaten.

Bupati Klaten juga berpesan bahwa penanggulangan HIV-AIDS dan LGBT merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu.

Ia pun berharap, para peserta dapat memperoleh wawasan mendalam terkait penanggulangan HIV-AIDS dan LGBT serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jadikan acara sosialisasi ini sebagai awal yang baik dalam membangun masyarakat yang lebih sehat, inklusif, dan lebih peduli terhadap sesama,” tutur Anggit membacakan pesan Bupati Klaten.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau