Advertorial

Dukung Hilirisasi serta Swasembada Pangan dan Energi, Kementerian BUMN-Kementerian PU Perkuat Sinergi

Kompas.com - 15/11/2024, 20:32 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sepakat memperkuat sinergi dalam pembangunan infrastruktur strategis.

Langkah tersebut diambil setelah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PU Dody Hanggodo bertemu di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Erick menjelaskan, kesepakatan dua belah pihak untuk mempercepat sinergi bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Infrastruktur, lanjut Erick, memainkan peran vital dalam mewujudkan swasembada pangan dan energi serta mendukung hilirisasi.

"Infrastruktur ini adalah kunci keberhasilan. Dengan infrastruktur yang baik, kita bisa menekan biaya logistik di pelabuhan, bandara, jalan tol, ataupun jalan-jalan di daerah," kata Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Fokus kembangkan kawasan strategis

Erick menambahkan, sinergi pihaknya dengan Kementerian PU akan difokuskan pada pengembangan kawasan-kawasan strategis, seperti kawasan ekonomi dan lumbung produksi.

"Kawasan-kawasan ini harus didukung dengan infrastruktur yang optimal agar bisa menjadi penopang swasembada pangan dan energi, serta hilirisasi yang berkelanjutan," jelas Erick.

Dody menyambut baik percepatan sinergi kedua belah pihak. Ia menyampaikan, kerja sama antara dua kementerian strategis ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat arah restrukturisasi dan hilirisasi yang telah dirancang pemerintah.

Ia pun memuji peran BUMN sebagai tulang punggung pelaksanaan proyek infrastruktur.

"Kami terus mendukung inisiatif ini. Sebagai pengguna, kami sangat terbantu dengan sinergi ini. Selama ini, BUMN telah menjadi mitra penting kami dalam mewujudkan pembangunan nasional," ujar Dody.

Erick dan Dody berharap, sinergi kedua kementerian ini dapat mempercepat realisasi target besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia lebih berdaya saing.

Infrastruktur yang kuat tidak hanya mendukung keberlanjutan program hilirisasi serta swasembada pangan dan energi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

"Ini semua sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk memajukan ekonomi Indonesia," kata Erick.

Konsolidasi BUMN Karya

Untuk mendukung inisiatif tersebut, Kementerian BUMN akan melakukan restrukturisasi terhadap tujuh BUMN karya.

PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero) akan dikonsolidasikan menjadi tiga induk perusahaan.

"Konsolidasi ini penting untuk memastikan program strategis nasional berjalan lebih cepat dan efisien. Restrukturisasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa BUMN karya dalam kondisi sehat dan mampu mendukung berbagai proyek besar pemerintah," ujar Erick.

Restrukturisasi, lanjutnya, tidak akan mengganggu penugasan BUMN karya dalam proyek nasional. Langkah ini justru diproyeksikan memperkuat kemampuan BUMN karya dalam melaksanakan proyek infrastruktur yang menjadi tulang punggung swasembada pangan dan energi serta hilirisasi.

Komitmen tata kelola bersih

Selain aspek efisiensi, restrukturisasi BUMN karya juga difokuskan pada perbaikan tata kelola perusahaan. Program bersih-bersih di BUMN karya akan terus dilanjutkan untuk memastikan praktik profesional dan transparansi.

Kementerian BUMN, kata Erick, telah mengambil sejumlah langkah tegas, termasuk menggandeng Kejaksaan Agung untuk menindak pelanggaran hukum di BUMN.

"Kami tidak akan berkompromi dengan siapa pun yang melanggar (aturan). Direksi sekarang bekerja dengan profesionalisme tinggi dan kami terus menekan efisiensi serta menjaga tata kelola perusahaan," ucapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau