KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menggelar Bazar UMKM BRILiaN untuk memberdayakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Acara yang menghadirkan delapan pelaku UMKM binaan dari berbagai daerah Indonesia itu berlangsung di Area Taman BRI, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa bazar tersebut bertujuan untuk mendorong penjualan sekaligus memperluas pasar produk UMKM.
"Kegiatan ini menjadi wadah promosi produk-produk usaha sehingga bisa dikenal di berbagai wilayah dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha," ujar Supari dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Bazar UMKM BRILiaN telah menjadi agenda rutin BRI sejak 2022 dengan melibatkan pelaku usaha dari berbagai daerah yang membawa produk unggulan khas masing-masing. Adapun UMKM yang berpartisipasi dalam bazar ini merupakan bagian dari program Klasterku Hidupku, Desa BRILiaN, dan Rumah BUMN.
Pelaku usaha yang ikut serta menampilkan berbagai produk, seperti Klaster Jeruk Manis dari Kabupaten Simalungun, Medan; Produsen Alpukat dari Kelurahan Baran, Jawa Tengah; Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan; dan Klaster Durian Maju Jaya dari Desa Tebul Timur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Kemudian, ada Klaster Sumber Mangga dari Desa Botolinggo, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur; Kentang Albaeta dari Desa Dieng, Kabupaten Malang, Jawa Timur; serta produk camilan dari Rumah BUMN Bandung dan Rumah BUMN Jakarta.
“Kami berkomitmen untuk mendampingi dan membantu pelaku UMKM. Tidak hanya dalam bentuk pembiayaan modal usaha, tetapi juga pelatihan dan program pemberdayaan lain agar mereka semakin tangguh,” imbuh Supari.
Para peserta bazar pun mengapresiasi penyelenggaraan yang memberi peluang besar bagi mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan.
Produsen Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan, Suparman, mengungkapkan bahwa acara tersebut membantu memperkenalkan produknya ke konsumen di luar daerah.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, produk kami bisa memiliki jaringan pemasaran yang lebih luas. Bukan hanya di daerah kami, melainkan hingga ke seluruh Indonesia,” katanya.
Peserta lain, Nafi yang memiliki usaha Kripik Kentang Albaeta dari Dieng, juga merasakan manfaat yang besar dari bazar itu. Berkat kegiatan tersebut, Kripik Kentang Albaeta kini dikenal luas dan menjadi favorit konsumen lokal serta mulai merambah pasar digital.
“BRI hadir sebagai mitra strategis yang tidak hanya menyediakan layanan transaksi digital, tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Bazar UMKM BRILiaN sangat membantu kami. Semoga bisa menginspirasi pelaku UMKM lain,” tuturnya.