Advertorial

Totalitas Febby Rastanty di Film “Wanita Ahli Neraka”, dari Tanpa Stunt Memerankan Adegan Berat hingga Latihan Jadi Istri yang Baik

Kompas.com - 20/11/2024, 15:48 WIB

KOMPAS.com - Nama Febby Rastanty menjadi sorotan lantaran tampil memukau dalam film horor pertamanya, yakni Wanita Ahli Neraka.

Di film besutan Visinema Pictures itu, Febby tak hanya melawan rasa takut dalam memainkan adegan-adegan menyeramkan, tetapi juga belajar memerankan seorang istri dengan totalitas tinggi. Hal ini dikarenakan ia belum pernah menikah.

Peran tersebut mengejutkan banyak orang karena Febby sebelumnya dikenal sebagai karakter lembut dan kalem.

Totalitasnya memainkan adegan menyeramkan terlihat saat ia berakting kesurupan. Adegan ini membutuhkan stamina ekstra. Hebatnya, Febby tidak menggunakan bantuan stunt atau pemeran pengganti saat menjalaninya.

Ia rela melakoni sendiri adegan yang memerlukan pemasangan tali pengaman tersebut.

Febby mengatakan, bermain film horor memberikan pengalaman berbeda. Menurutnya, cerita di film horor berbeda karena memiliki unsur tak terduga. Di samping itu, ia bisa benar-benar totalitas dalam berperan.

“Salah satunya saat take adegan rukiah. Aku harus latihan ditarik pakai sling, tanpa (pemeran) pengganti. Itu pengalaman yang ‘wah’ buat aku,” ceritanya seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers yang diterima Rabu (20/11/2024).

Febby pun mengajak penonton untuk mengikuti kehidupan Farah—tokoh yang ia perankan di film Wanita Ahli Neraka.

“Dia (Farah) berusaha menjalani hidup sebaik mungkin, tetapi ada hal-hal di luar kendali yang membuat kehidupannya menjadi menyeramkan,” ungkap Febby.

Berperan sebagai istri

Wanita Ahli Neraka memberi ruang bagi Febby untuk mengeksplorasi peran seorang istri. Meski belum menikah dalam kehidupan nyata, ia berusaha mencari makna menjadi seorang istri suportif.

Farah—tokoh yang ia perankan—merupakan seorang santriwati. Ia menikah dengan Wahab, calon bupati yang ambisius.

Untuk persiapan memerankan Farah, Febby terlebih dahulu mempelajari rutinitas seorang istri, mulai dari menyiapkan makanan, merapikan pakaian suami, dan memberikan dukungan penuh ambisi politik Wahab.

Menurutnya, peran tersebut memberi banyak pengalaman unik, baik dari segi emosional hingga teknis.

Keluar dari zona nyaman

Memerankan tokoh Farah membuat Febby harus keluar dari zona nyaman. Bagaimana tidak, sosok Farah merupakan istri yang penuh harapan, tetapi menghadapi kengerian dalam rumah tangganya.

Farah berusaha menjadi seorang istri yang lemah lembut dan tegar sekaligus, tetapi kehidupan yang penuh kasih itu perlahan menjadi mimpi buruk.

Kehidupan Farah membuat Febby belajar akan pentingnya dukungan dan pengorbanan dalam pernikahan. Hal ini menjadi pelajaran yang relevan sebelum menjalani sebagai istri yang sesungguhnya.

Film Wanita Ahli Neraka tak hanya memberi peran berbeda pada Febby, tetapi juga mengantarkannya ke tantangan emosional dan fisik mendalam.

Melalui berbagai situasi berat, Febby mampu memperlihatkan bahwa dirinya tak takut untuk melewati batasan demi peran.

Jika ingin melihat sosok Febby Rastanty yang berbeda, Anda bisa menonton film Wanita Ahli Neraka di bioskop mulai 14 November 2024. Film ini menyajikan pengalaman horor dan emosional yang penuh arti.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau