JAKARTA-KOMPAS.com – Inovasi terus mendorong batas industri logistik Indonesia. Hwasung Thermo menjadi pelopor dengan meluncurkan mesin pendingin elektrik pertama untuk kendaraan listrik komersial di dunia.
Dalam ajang SIAL Interfood 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada Rabu (13/11/2024), Hwasung Thermo meluncurkan dua produk pendingin terbaru, Hwasung Wing HT-100 EV dan Hwasung ECO-100RT EV.
Keduanya menawarkan teknologi mutakhir yang siap menjawab kebutuhan rantai pendingin (cold chain) di Indonesia, khususnya pada sektor transportasi komersial berbasis listrik.
Direktur PT Hwasung Thermo Arif Suhardiman mengatakan, HT-100 EV Wing Type dirancang khusus untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan sistem pendingin yang terhubung langsung ke baterai kendaraan.
"Sistem ini menggunakan high voltage untuk semua komponen termasuk kompresor. Sementara, ECO-100RT EV merupakan tipe baterai listrik 12V dan 24V yang bisa digunakan untuk truk konvensional berbahan bakar solar ataupun kendaraan listrik, mirip konsep plug-in hybrid," ujar Arif.
Teknologi Korea untuk iklim tropis
Hwasung Thermo merupakan produsen mesin pendingin asal Korea Selatan yang beroperasi sejak 1977. Produknya telah digunakan di lebih dari 40 negara dengan berbagai kondisi iklim. Khusus untuk pasar Indonesia yang beriklim tropis, Hwasung telah menyesuaikan desain produknya.
Di Indonesia, Hwasung Thermo telah menjadi andalan bagi berbagai sektor usaha, mulai dari distribusi makanan segar hingga produk farmasi.
"Meski Korea memiliki musim panas yang tidak sepanjang Indonesia, Hwasung sudah mempersiapkan desain produk sesuai kondisi tropis. Bahkan produk kami banyak digunakan di negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan temperatur hingga 45 derajat Celsius. Jadi, untuk Indonesia dengan suhu ambient sekitar 35 derajat, produk kami sangat mumpuni," jelas Arif.
Salah satu keunggulan produk Hwasung Thermo adalah kualitasnya yang terjamin. Semua unit pendingin dirakit di Korea Selatan dengan kontrol kualitas tinggi.
"Produk kami tetap 100 persen buatan Korea Selatan sehingga kualitas dan keandalannya terjaga. Ini berbeda dengan beberapa kompetitor yang memindahkan produksinya ke negara lain. Hwasung juga merupakan perusahaan yang fokus pada truck refrigeration. Tidak seperti merek lain yang produknya bermacam-macam, fokus ini membuat research and development (R&D) dan kualitas produk kami lebih terjamin," tambahnya.
Inovasi untuk masa depan logistik
Inovasi tersebut menjawab kebutuhan industri logistik yang mulai beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Arif menjelaskan, Hwasung Thermo menjadi salah satu perusahaan pertama di dunia yang mengembangkan sistem pendingin untuk kendaraan listrik.
"Korea memang termasuk yang terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik. Sekarang, mereka juga mulai mengadopsi truk listrik lebih banyak dibanding konvensional. Untuk refrigeration EV, kami sudah mengembangkannya sejak beberapa tahun lalu," jelasnya.
HT-100 EV dan ECO-100RT EV juga dirancang untuk memiliki umur operasional yang lebih panjang dibandingkan sistem pendingin konvensional. Dengan mengeliminasi penggunaan sabuk penggerak (v-belt), potensi kerusakan berkurang signifikan sehingga memberikan efisiensi biaya bagi pengguna.
"Karena all electric, potensi kerusakan lebih kecil. Sistemnya juga lebih ringan sehingga tidak terlalu mempengaruhi jarak tempuh baterai kendaraan," tambah Arif.
Ketua Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni yang turut hadir dalam acara peluncuran menyambut positif inovasi itu. Menurutnya, pertumbuhan kendaraan berpendingin di Indonesia diprediksi mencapai 14 persen per tahun.
"Saat ini, ada sekitar 16.000 unit kendaraan berpendingin yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Setiap tahun bertambah 2.000-2.500 unit," ungkap Hasanuddin.
Layanan purnajual komprehensif
PT Hwasung Thermo yang menjadi agen tunggal Hwasung Thermo Korea di Indonesia sejak 2016, memiliki jaringan layanan yang luas. Perusahaan ini mengoperasikan workshop di Tangerang dan Sidoarjo, serta segera membuka fasilitas baru di Citeureup, Bogor dan Jawa Tengah.
"Selama 10 tahun beroperasi di Indonesia, kami sangat memahami kebutuhan pasar lokal. Kami menyiapkan stok suku cadang lengkap karena produk refrigeration sangat membutuhkan penanganan cepat jika terjadi kerusakan," jelas Arif.
Untuk menjamin layanan optimal, Hwasung Thermo memiliki 36 service point di seluruh Indonesia.
"Meski tidak memiliki workshop sendiri di semua kota, kami bekerja sama dengan banyak service point dan teknisi di daerah-daerah, terutama di kota-kota kecil. After sales service menjadi fokus utama kami," tutup Arif.