Advertorial

Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto Ajak Pimpinan Daerah Jaga Harmoni di Pilkada 2024

Kompas.com - 24/11/2024, 21:19 WIB

KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ir Bambang Wuryanto, MBA, melakukan kunjungan kerja di Pendapa Ageng, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024).

Kunjungan itu pun disambut hangat Bupati Klaten, Sri Mulyani di Pendapa Ageng, Kabupaten Klaten.

Dalam kunjungannya, politisi yang akrab disapa Bambang Pacul itu menyampaikan pesan kepada para pimpinan daerah agar mampu meredam potensi gesekan selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Menurutnya, pimpinan daerah memiliki andil besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan di daerah pada masa Pilkada 2024.

“Di momen Pilkada, gesekan cenderung terjadi. Karena itu, saya berpesan kepada para pimpinan daerah yang hadir agar memberi teladan yang baik kepada para paslon,” ujar Bambang Pacul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (24/11/2024).

Dengan mengutip semboyan Ki Hajar Dewantara, “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”, Bambang Pacul meminta para pimpinan daerah, baik Bupati maupun pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menjadi teladan bagi masyarakat.

Hal tersebut bertujuan menekan perbedaan pandangan politik yang dapat memicu gesekan pada momen Pilkada.

“Pemimpin harus memberikan contoh teladan, seperti menyemangati dalam kebersamaan dan menguatkan dari bawah. Ketokohan seseorang yang paling utama adalah memberikan teladan,” tambah Bambang.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto dan Ketua DPRD Klaten Edi Sasongko turut hadir dalam kunjungan kerja Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto.

Dalam sambutannya, Bupati Klaten Sri Mulyani mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan.

Ia berharap, pesan-pesan positif yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi seluruh pemimpin daerah untuk menjaga harmoni, terutama menjelang Pilkada 2024.

"Beliau berpesan agar pemimpin tidak bertindak semena-mena. Pesan ini menjadi teladan penting bagi saya," tutur Sri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau