Advertorial

Capai 100 Persen, Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Senilai Rp 85,5 Triliun pada 2024

Kompas.com - 24/11/2024, 21:27 WIB

KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan dividen bagi negara pada 2024. 

Sebelumnya, deviden yang disetor ke negara pada 2023 mencapai kisaran Rp 81,2 triliun, sementara kini pada 2024 angkanya naik menjadi Rp 85,5 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat setoran dividen terbesar dengan angka Rp 25,7 triliun, diikuti Bank Mandiri sebesar Rp 17,1 triliun, Mind ID Rp 11,2 triliun, serta Pertamina Rp 9,3 triliun. 

Kemudian, ada pula Telkom dengan dividen sebesar Rp 9,2 triliun, PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 6,2 triliun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencapai Rp 3 triliun, Pupuk Indonesia Rp1,2 triliun, Pelindo Rp 1 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Rp 420 miliar. 

Sepuluh BUMN tersebut merupakan penyumbang dividen terbesar kepada negara. Dividen yang telah disetorkan BUMN per 7 November 2024 pada negara itu telah meningkatkan pendapatan negara sehingga negara mengantongi dividen dari BUMN mencapaI 100 persen.

Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (24/11/2024), Kementerian BUMN memberikan apresiasi atas kinerja sejumlah perusahaan milik negara tersebut. 

Pihak Kementerian BUMN menilai bahwa pencapaian itu tidak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh segenap pengurus, karyawan, dan juga didukung oleh sejumlah kementerian terkait.

Menteri BUMN Erick Thohir juga turut mengapresiasi kinerja positif BUMN yang mampu meningkatkan setoran pendapatan pada negara. 

Namun, Erick menegaskan, performa tersebut dapat semakin baik seiring dengan sejumlah upaya transformasi yang terus dilakukan BUMN.

"Terima kasih atas kinerja yang positif yang selama ini telah ditorehkan oleh BUMN-BUMN. Namun, saya yakin bahwa performa ini bisa semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru. Jadi, kuncinya tak hanya memanfaatkan sumber pendapatan yang telah eksis, tetapi juga mengeksplorasi dan berinovasi untuk membuka potensi pendapatan baru," ujar Erick.

Kenaikan dividen tersebut menjadi suntikan spirit bagi pemerintahan era Prabowo Subianto yang ingin menaikkan pemasukan negara di berbagai sektor. Tidak hanya itu, kenaikan dividen juga membuktikan konsistensi peningkatan kinerja bisnis BUMN yang semakin baik, terutama pascapandemi Covid-19.

Adapun target dividen 2025 yang telah diputuskan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebesar Rp 90 Triliun. 

Kementerian BUMN optimistis dapat mencapai target tersebut jika memperhatikan kinerja BUMN sampai dengan November 2024 yang terus mencatat angka positif.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau