Advertorial

DPRD Surabaya Siap Berkontribusi dalam Pelaksanaan Program MBG

Kompas.com - 25/11/2024, 23:52 WIB

KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diproyeksikan paling cepat dilaksanakan pada awal 2025.

Bertujuan untuk peningkatan gizi seluruh pelajar mulai jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat, program tersebut dinilai memerlukan anggaran yang cukup besar.

Khusus di Kota Surabaya, penerima manfaat program tersebut dari jenjang SD–SMP sederajat negeri dan swasta mencapai 400.000 siswa. Ini belum termasuk jenjang SMA sederajat.

Untuk jenjang SD dan SMP termasuk MI dan MTs negeri swasta di Kota Surabaya saja akan ada hampir 400.000 penerima manfaat. Belum jenjang SMA/SMK/MA negeri swasta. Adapun anggaran untuk sekali makan diplot senilai Rp 15.000 per siswa.

"Tidak sedikit memang anggarannya. Nanti sharing anggaran pusat dan daerah. Dibutuhkan kerja sama semua pihak," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (25/11/2024).

Sebagai kader Partai Gerindra, Bahtiyar mendukung penuh program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Tidak hanya mengawal program tersebut hingga sukses di Surabaya, pihaknya juga akan melakukan kontribusi nyata.

Bahtiyar mengaku sudah melakukan uji coba MBG gratis di beberapa sekolah dan perkampungan. Sasarannya adalah anak usia sekolah.

Hasilnya, seluruh masyarakat, termasuk pelajar, di seluruh daerah sangat antusias menantikan program tersebut, termasuk Surabaya.

Seluruh siswa di tiga jenjang tersebut berhak atas makan siang gratis. Bahkan, dimungkinkan juga sarapan gratis dengan menu gizi berstandar. Asupan makan bergizi ini juga bagian dari upaya simultan dalam meningkatkan gizi pelajar.

“Tak boleh ada anak Indonesia kelaparan dan kurang gizi,” tutur Bahtiyar.

Saat ini, teknis penganggaran masih dalam pembahasan di tingkat pusat melalui Badan Gizi Nasional. Sementara, di Surabaya baru satu kali dilakukan pembahasan antara DPRD dan pemerintah kota di Badan Anggaran.

Bahtiyar optimistis program itu dapat terealisasi, mengingat hasil uji coba yang dilakukan di sejumlah sekolah dan perkampungan menunjukkan respons yang positif dari masyarakat.

Bahtiyar juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam program tersebut.

“Program MBG seharusnya melibatkan pelaku UMKM lokal, kantin sekolah, serta toko pracangan sebagai mitra penyedia makanan bergizi di setiap wilayah. Saya minta pembelian bahan pokok untuk penyediaan makan gratis dilakukan di toko pracangan terdekat. Mereka adalah mitra penting di setiap kampung," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau