KOMPAS.com — PT. Intikom Berlian Mustika (Intikom) dan FPT Information System (IS) resmi menjalin kemitraan untuk menghadirkan solusi penghitung karbon dan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.
Kerja sama itu diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak pada Kamis (14/11/2024).
Sebagai informasi, Intikom memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar lokal dan kemampuan untuk menyediakan layanan teknologi informasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis di Indonesia.
Dengan pengalaman dan pengetahuan tersebut, kerja sama antara Intikom dan FPT IS juga menghasilkan berbagai inovasi dan solusi sesuai kebutuhan pasar Indonesia yang spesifik.
Kolaborasi tersebut merupakan langkah penting untuk mendukung perusahaan Indonesia dalam proses transformasi hijau dengan memastikan kepatuhan terhadap standar internasional dan pencapaian target emisi nol bersih di Indonesia.
Hal itu dilakukan karena saat ini pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi isu penting seiring dengan tuntutan dunia terhadap pembangunan hijau, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia.
Pemerintah Indonesia pun memiliki ambisi besar untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060. Ambisi ini dapat dilihat melalui banyaknya regulasi ketat yang mendesak perusahaan-perusahaan untuk mengadopsi solusi hijau yang efektif.
Kolaborasi Intikom dan FPT IS diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi hijau dengan memperkenalkan solusi penghitungan karbon canggih sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Indonesia.
VertZero, solusi penghitungan karbon canggih
FPT IS menawarkan solusi perhitungan karbon melalui alat VertZero. Dengan alat tersebut, perusahaan dapat mendigitalisasi pengumpulan data lingkungan, menghitung, mengelola, melaporkan, dan melacak emisi sesuai dengan standar internasional.
FPT IS juga menawarkan jasa konsultasi strategis yang dapat membantu perusahaan dalam perancangan peta jalan yang jelas dan berkelanjutan untuk transformasi hijau.
Direktur Asia Tenggara FPT IS Doan Duy Lam berharap, VertZero dapat menjadi salah satu solusi terdepan di pasar Indonesia, terutama di sektor keuangan, perbankan, dan manufaktur.
“Saya yakin, kerja sama ini dapat menginspirasi bisnis lokal untuk merangkul tren pembangunan berkelanjutan dan memenuhi standar peraturan yang semakin ketat,” ujar Doan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/11/2024).
Lebih lanjut, Wakil Presiden Direktur Intikom Erwin Elias mengatakan bahwa kolaborasi tersebut dapat memperkuat peran Intikom sebagai penyedia solusi teknologi hijau serta memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat untuk manajemen emisi dan alat hemat energi.
Ia juga mengatakan, Intikom dan FPT IS berkomitmen untuk memimpin transformasi hijau di Indonesia sekaligus menghasilkan nilai yang berkelanjutan bagi bisnis dan masyarakat.
“Melalui sinergi keahlian, sumber daya, dan data yang dimiliki bersama, kami siap membangun fondasi untuk proyek-proyek ramah lingkungan di masa depan dan membangun konsensus untuk mengatasi masalah lingkungan,” tutur Erwin.
Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Intikom.