Advertorial

Wakil Ketua DPRD Surabaya: Program Makan Bergizi Butuh Rp 1,1 Triliun

Kompas.com - 27/11/2024, 20:45 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya sedang mempersiapkan anggaran besar untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Program itu diproyeksikan memerlukan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun, yang akan mencakup kebutuhan makan bergizi bagi sekitar 400.000 pelajar, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, serta sekolah berbasis agama seperti MI dan MTs, baik negeri maupun swasta.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Bahtiyar Rifai, biaya itu dialokasikan dengan asumsi pengeluaran Rp 15.000 per siswa per hari.

Anggaran tersebut rencananya akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2025.

Meski demikian, teknisnya masih dalam tahap pembahasan di tingkat pusat dan daerah.

"Program ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Surabaya. Tentu ini memerlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah," jelas Bahtiyar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/11/2024).

Sejauh ini, program MBG telah diuji coba di beberapa sekolah dan wilayah perkampungan di Surabaya. Uji coba ini pun mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.

Meskipun baru satu kali dibahas dalam forum Badan Anggaran DPRD bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, komunikasi lintas instansi terus dilakukan untuk memastikan program tersebut bisa dijalankan dengan optimal.

Bahtiyar pun menegaskan komitmen DPRD Surabaya dalam mendukung program ini.

"Kami akan mengawal program ini hingga benar-benar terealisasi," tegasnya.

Sumber pendanaan program MBG diperkirakan akan berasal dari kombinasi anggaran daerah dan kontribusi pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional, yang sedang mematangkan skema pelaksanaannya.

Dukungan luas diharapkan dapat mempercepat implementasi program ini demi mendukung tumbuh kembang generasi muda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau