Advertorial

Ini Langkah Kementerian BUMN Dukung Pencapaian Swasembada Pangan dan Energi

Kompas.com - 30/11/2024, 16:54 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mendukung pencapaian program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.

Menteri BUMN Erick Thohir telah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Keduanya sepakat memperkuat sinergi dalam pembangunan infrastruktur demi percepatan pencapaian program swasembada pangan.

"Kami sudah konsolidasi. Terima kasih Pak Menteri PU yang sudah memetakan isu-isu karena memang kami harus memastikan program besar Presiden Prabowo mengenai swasembada pangan bisa didukung dari sisi infrastrukturnya," tutur Erick.

Erick mengatakan, infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, bangunan dan jalan di perkotaan yang baik, dapat menekan biaya logistik di berbagai sektor.

Bersama Dody, Erick juga mereviu kawasan-kawasan produksi, seperti kawasan ekonomi atau lumbung, agar bisa lebih optimal ke depan. 

"Ini yang kita lakukan. Sebab, infrastruktur menjadi sebuah kunci kesuksesan dari swasembada pangan," kata Erick.

Erick berharap, sinergi antara Kementerian BUMN dan PU mampu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan.

Jalin sinergi dengan Badan Gizi Nasional

Kementrian BUMN juga telah menjadil kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional.

Pertemuan awal Erick dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di kantor Kementerian BUMN, Selasa (5/11/2024), mengagendakan penguatan sinergi antara Kementerian BUMN, Badan Gizi Nasional, dan BUMN dalam program MBG.

Erick menjelaskan, program MBG merupakan bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional.

Untuk menjalankan program MBG, pemerintah mendirikan Satuan Pelayanan Gizi (SP Gizi) yang bertugas menyalurkan makanan bergizi gratis kepada masyarakat.

"Dengan SP Gizi, masyarakat dapat menerima makanan bergizi gratis lima kali dalam seminggu," ujar Erick.

Erick menambahkan, SP Gizi dirancang untuk melayani sekitar 3.000 peserta per unit dengan dukungan dana operasional hingga Rp 11 miliar per tahun.

Dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kontribusi BUMN, serta dukungan pihak swasta dan instansi terkait, seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan badan usaha milik desa (BUMDes).

Pilot project program itu sukses dilaksanakan di Magelang, Jawa Tengah, dan memberikan harapan besar dalam meningkatkan tingkat gizi masyarakat.

Pada pertemuan tersebut, Erick juga mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk ekosistem terintegrasi yang melibatkan BUMN kluster pangan, seperti Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mendukung operasional SP Gizi.

“Dengan kolaborasi kuat antara Kementerian BUMN, BUMN, dan Badan Gizi, kita bisa memastikan distribusi pangan yang merata dan berkelanjutan.,” ucap Erick.

Koordinasikan 8 BUMN

Dukungan terhadap program swasembada pangan juga ditunjukkan dengan mengoordinasikan 8 BUMN, yaitu BRI, BNI, Mandiri, Telkomsel, PLN, PGN, ID Survey, dan Pupuk Indonesia.

"BRI, BNI dan Mandiri harus menyiapkan skema pinjaman bagi penyuplai satuan pelayanan gizi untuk memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi," kata Erick.

Kemudian, Telkomsel harus menyiapkan ekosistem digital pelayanan gizi, seperti PeduliLindungi pada saat pandemi Covid-19.

Ekosistem ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan transparansi.

Selanjutnya, Erick juga meminta PLN menyiapkan infrastruktur listrik untuk sumber energi bagi SP Gizi hingga ke desa-desa guna mendukung pelayanan gizi.

"Lalu, PGN menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi SP Gizi guna memfasilitasi proses memasak makanan bergizi," terang Erick.

Erick juga meminta holding BUMN jasa survei atau ID Survey agar mendukung sertifikasi halal dan sertifikasi standar dapur untuk SP Gizi.

Sementara, untuk Pupuk Indonesia, Erick ini meminta BUMN ini melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dalam ekosistem Makmur, khususnya pada offtaker untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program. 

"Aset BUMN yang tersebar di wilayah Indonesia dapat menjadi mitra strategis untuk pendirian SP Gizi. Hal ini dilakukan demi menyiapkan generasi yang memiliki kompetensi kreativitas dan inovasi tinggi menuju Indonesia Emas 2024," ujar Erick.

BUMN, kata Erick, akan menjadi garda terdepan dalam mendukung program-program strategis nasional.

“Dengan sumber daya dan kemampuan yang kita miliki, saya optimistis kita bisa mencapai target swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau