KOMPAS.com — PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendukung upaya pemerintah dalam memerangi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan melalui berbagai inisiatif.
Melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli, BRI kembali melaksanakan Program BRI Menanam – Grow & Green dengan penanaman 5.000 bibit pohon produktif. Bibit tersebut terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat dan 3.500 bibit tanaman matoa.
Kegiatan tersebut dilakukan sekaligus untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dengan keterlibatan kelompok tani dan masyarakat lokal di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Senin (25/11/2024).
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa pelaksanaan program tersebut merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab pihaknya dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
“Tanaman yang ditanam juga dapat membantu perekonomian masyarakat setempat saat sudah berkembang dan berbuah,” ujar Catur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (1/12/2024).
Selain itu, lanjut Catur, Program tersebut juga menjadi bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG).
Ia mengatakan, program BRI Menanam – Grow & Green juga menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan perekonomian.
Dalam kegiatan program tersebut, BRI turut menggandeng Yayasan Ladang Sinergi Lestari yang membantu dalam melakukan pendampingan, monitoring, dan evaluasi program.
Sementara itu, Ketua Kelompok Munduk Buluh I Wayan Swastika mengatakan bahwa sebelumnya, kelompoknya merupakan petani di Desa Kutuh yang belum bisa menggarap hutan karena tidak mendapatkan izin dari pemerintah.
“Setelah kelompok tani terbentuk pada 2017, akhirnya kami bisa menggarap hutan dan menjadikan sebagai sumber penghasilan,” tutur Wayan.
Wayan mengatakan bahwa program BRI Menanam – Grow & Green memiliki tujuan baik yang sesuai dengan rencana pengembangan kelompok. Ia berharap kolaborasi ini dapat membantu penghijauan kawasan hutan di Desanya dan dapat membantu perekonomian anggota kelompoknya.
Lebih lanjut Catur menuturkan, kegiatan penanaman pohon produktif itu merupakan upaya nyata pihaknya dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan.
Kegiatan tersebut juga menjadi langkah nyata BRI untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.
Perlu diketahui, sejak peluncurannya pada 2023, Program BRI Menanam – Grow & Green telah memberikan kontribusi dalam melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan.
Hingga saat ini, program tersebut telah mencatat lebih dari 60.300 pohon telah tertanam dan terpelihara dengan baik dan berpotensi menyerap karbon sebesar 17.960 ton CO2e per tahun.
Tak hanya itu, Program BRI Menanam – Grow & Green juga mencatatkan transplantasi 2.430 fragmen yang dilakukan untuk memulihkan ekosistem laut.
Selain berdampak pada keseimbangan lingkungan, program tersebut juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga dan 23 kelompok tani dan nelayan di berbagai wilayah Indonesia.
“BRI Menanam – Grow & Green merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujar Catur.
Dengan semangat gotong royong, lanjutnya, program tersebut akan terus berlanjut di berbagai titik lainnya untuk lebih memperkuat komitmen BRI dalam melestarikan bumi demi generasi yang akan datang.