Advertorial

Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024, Pj Gubernur Adhy: Iklim Budaya Inovasi Provinsi Jatim Luar Biasa

Kompas.com - 06/12/2024, 18:16 WIB

KOMPAS.com – Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil meraih penghargaan Provinsi Terinovatif dalam ajang Penganugerahan Innovative Government Awards (IGA) 2024 yang diselenggarakan di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, Kamis (5/12/2024).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI Ribka Haluk kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono.

Provinsi Jatim sendiri merupakan tuan rumah IGA 2024 yang kali pertama dilaksanakan di daerah.

Pada ajang tersebut, Provinsi Jatim mengusung 2 Inovasi. Untuk inovasi digital, Provinsi Jatim menginisiasi Klinik Hoaks–inovasi berbasis web untuk membantu masyarakat mengklarifikasi berita hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian.

-Dok. Pemprov Jatim -

Kemudian, inovasi non-digital Provinsi Jatim adalah Underwater Restocking (UWR) 2.0. Inovasi ini berfungsi untuk mengimplementasikan ekonomi biru yang berpusat pada UWR yang didorong menjadi pusat ekosistem laut dan pusat perekonomian masyarakat pesisir.

Adhy mengaku bersyukur atas capaian tersebut. Tak hanya dinilai sebagai provinsi terinovatif, Jatim juga meraih predikat Pemerintah Daerah (Pemda) Dengan Indeks Inovasi Daerah Tertinggi Regional Klaster Provinsi untuk Regional Wilayah II.

"Alhamdulilah, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, kami bersyukur atas penghargaan yang kami terima. Terlebih, tak hanya provinsi, tapi kabupaten dan kota di Jatim juga memborong penghargaan pada IGA 2024 ini," ujar Adhy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (6/12/2024).

Adhy menambahkan, Pemprov Jatim mengedepankan budaya mencari persoalan, membuat inovasi, dan kemudian melombakan di setiap tahapan dalam pemerintahan.

“Hal ini menandakan ekosistem inovasi di Jawa Timur sangat luar biasa. Setiap bupati dan wali kota saling berlomba-lomba. Bahkan, kami harus membatasi," ungkapnya.

Adhy melanjutkan, Pemprov Jatim memfasilitasi inovasi-inovasi yang dibuat. Salah satunya, dengan keberadaan Rumah Inovasi yang berfungsi untuk menyeleksi dan mengkurasi calon inovasi yang akan dipilih sebelum mewakili provinsi di ajang nasional, seperti Sinovic dan IGA.

"Kami menekankan bahwa inovasi harus betul-betul dapat memudahkan rakyat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Harus bermanfaat dan berbentuk digital guna memudahkan seluruh layanan," tegasnya.

Lebih lanjut, Adhy menekankan bahwa inovasi harus berkelanjutan agar pihaknya dapat memonitor inovasi menurut rentang waktu tertentu.

"Hal yang kami soroti adalah keberlanjutan inovasi dan bertahan relatif lama sehingga diakui dan direplikasi oleh pihak lain, baik di kabupaten/kota di Jatim maupun provinsi lain, seperti inovasi Klinik hoaks dan UWR 2.0," ungkapnya.

Lebih jauh, Adhy menegaskan, inovasi yang bagus bukan berarti terus menciptakan sesuatu yang baru. Namun, mengoptimalkan inovasi yang ada dan sudah terbukti bermanfaat untuk diperluas dan direplikasi.

"Dan ini menjadi konsen kami saat ini bahwa ke depan, indikator inovasi yang baik adalah betul-betul bisa digunakan dengan mudah, bermanfaat, dan berdampak bagi masyarakat serta pernah direplikasi," kata Adhy.

Pada kesempatan sama, Ribka mengapresiasi prestasi Provinsi Jatim sebagai provinsi pertama yang menjadi tuan rumah IGA di daerah.

"Provinsi Jatim adalah salah satu provinsi yang memiliki inovasi sangat tinggi. Jadi, atas nama Menteri Dalam Negeri, saya menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jatim yang pada kesempatan ini menjadi tuan rumah IGA 2024," katanya.

Ribka berharap, IGA dapat menjadi ajang bagi seluruh provinsi di Indonesia untuk belajar dari satu sama lain. Dengan begitu, manfaat inovasi setiap daerah dapat dirasakan masyarakat.

"Saya harap seluruh pihak dapat bersama-sama melakukan transfer inovasi agar Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari interaksi yang dilakukan. Inilah yang diharapkan Presiden dan Wakil Presiden agar benar-benar memperbaiki kinerja untuk meningkatkan kemakmuran di Indonesia," ujarnya.

Deretan penghargaan

Untuk diketahui, penghargaan tersebut bukan kali pertama diterima Provinsi Jatim. Hal ini mengingat Provinsi Jatim menjadi provinsi dengan inovasi terbanyak se-Indonesia yang masuk top 99 dan top 45 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Rinciannya, 72 inovasi masuk top 99 dan 35 inovasi masuk top 45 selama lima tahun terakhir.

Sebagai informasi, 18 kabupaten/kota di Jatim juga turut menerima penghargaan, di antaranya Kota Surabaya, Kota Mojokerto, dan Kota Batu yang mendapat predikat Kota Terinovatif.

Sementara, Kabupaten Terinovatif diraih Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, dan Pamekasan.

Selain itu, penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif diraih oleh Kabupaten Blitar, Jember, Lamongan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pasuruan, dan Trenggalek. Adapun penghargaan Kota Sangat Inovatif diberikan kepada Kota Probolinggo.

Kategori penghargaan Indeks Regional Tertinggi Kabupaten/Kota dan satu Pemda Pengirim Inovasi Daerah Tercepat Regional II Wilayah Jawa diberikan kepada Kabupaten Banyuwangi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau