KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Bahtiyar Rifa’i mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam merevitalisasi gorong-gorong yang usang serta membangun saluran air baru di sejumlah wilayah kota.
Langkah tersebut dinilai sebagai upaya strategis untuk meningkatkan infrastruktur perkotaan demi mencegah banjir dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
Pada kesempatan itu, Bahtiyar juga menyampaikan sejumlah catatan penting terkait dampak proyek tersebut, terutama menyangkut penghijauan dan infrastruktur pendukung lain.
Salah satu kekhawatiran yang muncul dari warga adalah hilangnya pepohonan rindang di beberapa kawasan yang sebelumnya memberikan keteduhan.
“Kami berharap, Pemkot Surabaya segera melakukan reboisasi atau penanaman pohon pengganti yang sesuai dengan lokasi. Meskipun tidak sebesar sebelumnya, keberadaan pohon penting untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dan menjaga kualitas lingkungan,” ujar Bahtiyar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Selain penghijauan, Bahtiyar juga menyoroti keberadaan tiang listrik di sejumlah titik yang dianggap mengganggu arus lalu lintas, terutama di jalan sempit yang menjadi lokasi proyek.
“Diperlukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memindahkan tiang listrik. Dengan demikian, fungsi jalan dapat dimaksimalkan, terutama di area yang sering dilalui kendaraan bersimpangan,” tambahnya.
Politikus Gerindra itu juga mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pertamanan Pemkot Surabaya untuk memanfaatkan bibit pohon yang telah tersedia. Ia mengusulkan agar bibit tersebut dialokasikan ke titik-titik penghijauan baru di area yang terdampak pembangunan.
“Selain tanggung jawab pemerintah, partisipasi masyarakat juga sangat penting. Saya mengimbau perangkat RT/RW di kawasan proyek revitalisasi untuk turut menjaga fasilitas yang telah dibangun. Jangan sampai area tersebut disalahgunakan untuk parkir atau berjualan yang tidak sesuai peruntukannya,” tegas Bahtiyar.
Bahtiyar berharap, revitalisasi saluran air dapat menciptakan lingkungan kota yang lebih baik, baik dari segi fungsi infrastruktur maupun keberlanjutan lingkungan.
“Pemkot Surabaya telah melakukan langkah yang tepat dengan merevitalisasi gorong-gorong dan membangun saluran baru. Namun, kami mendorong agar dampak-dampak, seperti penghijauan dan pemindahan tiang listrik, juga segera ditangani. Ini penting agar pembangunan dapat berjalan optimal tanpa mengorbankan aspek lingkungan dan kenyamanan masyarakat,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah yang terintegrasi, Bahtiyar optimistis bahwa Surabaya dapat menjadi kota yang lebih nyaman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan pada masa depan.