Advertorial

Menteri UMKM Apresiasi Peluncuran Ansor Stokis sebagai Platform Rantai Pasok Nasional

Kompas.com - 08/12/2024, 20:57 WIB

KOMPAS.com – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengapresiasi peluncuran platform Ansor Stokis yang diluncurkan di Jakarta, Minggu (8/12/2024). Menurutnya, platform tersebut bisa menjadi penyuplai rantai pasok kebutuhan masyarakat.

Sebagai informasi, Ansor Stokis merupakan platform pemberdayaan ekonomi bagi kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor, untuk menambah keterampilan usaha, akses pasar dan permodalan, hingga pemanfaatan teknologi digital.

"Ansor Stokis memberikan ruang dan kesempatan bagi sahabat Ansor di seluruh Indonesia dengan menjadi pemasok kebutuhan masyarakat, seperti sembako, makanan keseharian, dan sebagainya, yang didistribusikan dan diberdayakan oleh para kader Ansor," jelas Maman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Maman menyatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Ansor Stokis karena memiliki kesamaan tujuan dalam memberdayakan UMKM, khususnya dalam distribusi barang hingga ke daerah-daerah pelosok.

"Sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk mendukung dan mengoptimalkan semua potensi yang ada di Kementerian UMKM. Mari berkolaborasi bersama menyukseskan Ansor Stokis ini," paparnya.

Terkait akses pembiayaan yang masih menjadi kendala bagi pengusaha UMKM di GP Ansor, Kementerian UMKM bersama Kementerian Keuangan sedang menyiapkan beberapa solusi. Salah satunya, adalah pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) pembiayaan khusus UMKM.

"Kami paham sekali bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan beberapa sistem pola pembiayaan lain terkadang masih belum optimal. Untuk itu, Kementerian UMKM bersama dengan stakeholder lain sedang melakukan beberapa evaluasi penyempurnaan dan menyusun formulasi pembiayaan alternatif," tambah Maman.

Program Innovative Credit Scoring (ICS) juga sedang dirumuskan bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai alternatif untuk mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM tanpa agunan.

"Sistem ICS lebih mengedepankan rekam jejak pengaju pinjaman. Untuk itu, saya mendorong anggota GP Ansor agar mulai disiplin keuangan sebagai sebuah catatan. Rekam jejak nanti bisa dilihat dari pembayaran listrik dan air. Selama disiplin keuangannya, maka berhak mendapatkan pembiayaan dari pemerintah," jelas Maman.

Bagi Maman, kehadiran Ansor Stokis juga bisa menjawab tantangan teknologi yang mengharuskan UMKM beradaptasi dengan platform digital.

Dalam hal digitalisasi, Kementerian UMKM sedang menyiapkan platform superapp bernama Sapa UMKM. Platform ini akan melakukan konsolidasi platform-platform UMKM, termasuk Ansor Stokis, agar menjadi satu pintu di bawah Kementerian UMKM.

Melalui Sapa UMKM, siapa pun yang mencari informasi terkait UMKM Indonesia dapat mengaksesnya. Platform ini juga dapat memberikan akses pelayanan dan kemudahan bagi pengusaha UMKM dalam negeri," ujar Maman.

“Mari berkolaborasi, bergandengan tangan memajukan pengusaha UMKM di Indonesia. Dengan begitu, target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen yang telah dicanangkan Presiden Prabowo dapat terwujud,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin menuturkan, Ansor Stokis ditujukan untuk menciptakan toleransi, kemanusiaan, dan keadilan ekonomi.

"Kami gagas soal toleransi ekonomi, kemanusiaan dan keadilan ekonomi, jangan sampai ekonomi hanya dinikmati segelintir kelompok. Kami mengajak semua pihak berkolaborasi termasuk menggunakan jejaring ansor, agar bisa menjadi rantai pasok ekonomi nasional," tutur Addin.

Melalui Ansor Stokis, Addin optimistis bisa mendorong hadirnya ekosistem besar dari hulu ke hilir. Menurutnya, penting untuk menumbuhkan agregator ekonomi di tingkat bawah.

"Mudah-mudahan ini menjadi upaya yang baik di tengah situasi ekonomi nasional yang tidak stabil. Maka yang bisa tumbuh ke depan adalah usaha-usaha rakyat yang terus bergulir sehingga target Presiden menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai di kemudian hari," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau