Advertorial

Implementasikan Asta Cita, BRI Salurkan KUR Rp 175,66 Triliun

Kompas.com - 10/12/2024, 10:54 WIB

KOMPAS.com — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga akhir November 2024.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam diskusi bertajuk “Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif” di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Ia mengatakan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan komitmen BRI sebagai bank yang menerapkan Asta Cita dalam mendukung pemberdayaan UMKM di seluruh wilayah Indonesia yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Data kajian yang dilakukan BRI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukan bahwa KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 hingga 50 persen.

Data tersebut juga menunjukan bahwa KUR mampu meningkatkan keuntungan UMKM sekitar 34 hingga 38 persen. Data ini juga menyebutkan bahwa pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan nondebitur KUR.

“Hal ini akan mengurangi pengangguran yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Supari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (9/12/2024).

Di lain sisi, lanjut Supari, debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Meski demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya.

Selain itu, Supari juga mengatakan bahwa pencapaian itu merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.

"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa BRI mencatat penyaluran KUR tersebar merata di berbagai wilayah Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan sektor produksi.

“Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya dengan porsi sebesar 39,62 persen atau senilai Rp 69,60 triliun,” tutur Supari.

Selain itu, Supari juga mengusulkan untuk membagi dua skema penyaluran KUR pada 2025, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi atau pra-graduasi pelaku UMKM.

Menurutnya, skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau