Advertorial

Gelar TWB 2024, BSI Targetkan 8.500 Pengusaha Muda untuk Perkuat Ekonomi Syariah

Kompas.com - 11/12/2024, 17:03 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengadakan program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024.

Program tersebut ditargetkan dapat menjaring 8.500 pengusaha muda sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pengembangan para wirausaha muda dari seluruh Indonesia.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, TWB merupakan program kompetisi, pelatihan dan pembiayaan wirausaha muda. Hal ini dilakukan guna membangun serta mengembangkan ekosistem wirausaha muslim di Indonesia.

“TWB telah digelar pada 2022 dan 2023. Dalam dua kali penyelenggaraannya, terdapat lebih dari 13.000 wirausaha muda yang mengikuti kegiatan ini dan menghasilkan wirausaha muda yang go global,” ujar Hery dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/12/2024).

Hery optimistis TWB 2024 dapat mencapai target. Ini mengingat rekam jejak jumlah peserta program tersebut yang selalu melampaui target yang ditetapkan.

Pada 2022, realisasi program TWB mencapai 5.416 pendaftar dari 5.000 target peserta. Hal serupa terjadi pada 2023 yang berhasil menjaring 8.386 wirausahawan dari target 7.500 peserta.

Hery menegaskan, fokus BSI pada pemberdayaan UMKM mencerminkan komitmen perseroan untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai katalis utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Dengan berbagai inisiatif strategis, salah satunya TWB, BSI memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan,” tuturnya.

“TWB merupakan program kompetisi, pelatihan, dan pemberian penghargaan serta bantuan modal usaha bagi generasi muda yang baru memulai usaha dan bagi mereka yang ingin meningkatkan kapasitas usaha untuk mencapai kebangkitan ekonomi bagi generasi muda,” tambah Hery.

TWB 2024 memiliki program pembeda dari dua gelaran sebelumnya, yakni bootcamp bagi 48 finalis. Program ini mengacu pada acara pemberdayaan UMKM tahunan lain yang juga dilaksanakan oleh BSI, seperti Aceh Muslimpreneur.

Dengan adanya bootcamp, papar Hery, proses pelatihan akan lebih intensif serta meningkatkan fokus para peserta

“Dengan begitu, para peserta akan lebih fokus, para finalis lebih banyak mendapatkan ilmu dari para expert, 48 orang pengusaha UMKM akan lebih kuat jaringannya, saling mengenal satu sama lain, hingga juga akan terjadi business matching di antara mereka,” tambahnya.

Hery menjelaskan, melalui program TWB, BSI tak hanya mendukung wirausaha muda, tetapi juga memperkuat ekonomi syariah dan mendukung UMKM lokal naik kelas.

Mengusung tagline “Muda Bertalenta, Muda Berwirausaha”, program tersebut menjadi wujud nyata komitmen BSI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berbasis nilai syariah.

TWB 2024 menghadirkan empat kategori, yakni Pemula, Rintisan, Berdaya, dan Santri.

Adapun syarat omzet untuk kategori Rintisan naik hingga Rp 500 juta per tahun dari sebelumnya Rp 200 juta per tahun. Sementara, kategori Berdaya untuk usaha dengan omzet di atas Rp 500 juta per tahun.

“Dengan demikian pengusaha di kategori tersebut sudah lebih bankable jika ke depan akan dibantu dari segi pengukuran pembiayaan,” kata Hary.

Kategori Pemula dikhususkan untuk para pelaku UMKM muda yang masih baru merintis sehingga diharapkan membawa ide-ide usaha baru yang segar.

Terakhir, ada kategori Santri untuk santri-santri yang ingin merintis usaha. Syarat ini dinilai lebih adil ketimbang gelaran sebelumnya yang menggabungkan santri pemula dengan yang sudah mapan berwirausaha.

TWB 2024 diharapkan dapat diikuti oleh lebih banyak peserta UMKM di kategori Rintisan dan Berdaya. Sebab, proses scale up pada kedua kategori tersebut bisa lebih cepat dan semakin berdampak terhadap pelaku usaha.

Sebagai bentuk apresiasi, BSI menyiapkan hadiah sebesar Rp 750 juta untuk 24 orang peserta terbaik. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 675 juta untuk 24 orang peserta terbaik.

TWB 2024 akan menggelar roadshow di delapan kota untuk menyosialisasikan serta menjaring lebih banyak pengusaha muda, mulai dari Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Jakarta, Balikpapan, dan Makassar.

Hery mengatakan, melalui program tersebut pihaknya berharap dapat terus berkontribusi positif dalam memperkuat ekosistem wirausaha syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

“Kami juga berharap, para entrepreneur muda Indonesia menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk berkarya,” ucap Hery.

TWB akan digelar selama 8 pekan hingga akhir 2025, dimulai dari proses dari Kick Off, kemudian Onboarding dengan target 8.500 peserta, dan dilanjutkan Workshop yang nantinya akan dikurasi menjadi 1.000 peserta.

Kemudian, Selection dan Judging yang akan mengkurasi peserta menjadi 120 peserta, Bootcamp yang akan diikuti oleh 48 peserta, dan terakhir akan dipilih 24 pemenang pada Grand Final dan Awarding.

Hery menegaskan, BSI secara berkelanjutan terus mendorong pemberdayaan sektor UMKM nasional, baik melalui program pembiayaan, digitalisasi layanan, maupun pengembangan kewirausahaan.

Hal tersebut sejalan dengan Asta Cita ke-3 dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Melalui pendekatan berbasis nilai syariah, BSI mendorong inklusi keuangan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dengan mendukung UMKM naik kelas, mulai dari pembinaan hingga pemberian akses ke pasar global.

Selain program TWB, BSI juga memiliki inisiatif strategis lain untuk pengembangan UMKM, yakni BSI UMKM Center. Program ini telah berhasil membina lebih dari 4.029 UMKM hingga September 2024 di berbagai wilayah, seperti Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Total pembiayaannya mencapai Rp 71,67 miliar.

BSI UMKM Center tak hanya memberi akses pembiayaan, tetapi juga program pelatihan, pendampingan bisnis, serta membantu proses pemasaran produk.

“Kami juga memfasilitasi UMKM untuk business matching sehingga mereka dapat memperluas jaringan bisnis dan mengembangkan skala usaha,” imbuh Hery.

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengapresiasi program TWB BSI 2024. Pasalnya, program ini melakukan pembinaan dari hulu ke hilir, mulai dari perekrutan, pembinaan dan pengembangan, hingga membuka akses pasar.

“Kami berharap, dengan kehadiran TWB BSI 2024 yang memfasilitasi dari hulu ke hilir dapat menumbuhkembangkan UMKM di masa depan,” ujar Helvi.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tedi Bharata mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan besar dapat dilakukan dengan cara leverage.

“Setidaknya, hal yang harus ada di-leverage adalah finansial, teknologi, dan waktu. Kehadiran TWB 2024 dapat menjawab hal-hal tersebut dengan memberikan banyak kesempatan bagi pengusaha muda untuk bisa naik kelas,” tuturnya.

Ia berharap, program TWB BSI akan terus melahirkan dan menciptakan UMKM baru yang berkualitas dan berdaya saing global.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau