Advertorial

Wamen UMKM: Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Kota Batu sebagai Sentra Wisata UMKM

Kompas.com - 13/12/2024, 20:56 WIB

KOMPAS.com - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Y Moraza meyakini, kolaborasi antar stakeholder dapat menjadi kunci keberhasilan Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), untuk mewujudkan sentra wisata UMKM.

Hal itu diungkapkan Helvi dalam rangkaian kunjungan Safari Wisata UMKM Kota Batu, Jatim, Jumat (13/12/2024).

“Dengan dukungan yang kompak antar pemangku kepentingan, Kota Batu mampu memajukan sektor ekonominya, baik sektor pariwisata maupun UMKM, terutama pada industri kreatif yang diisi oleh anak-anak muda,” ujar Helvi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Helvi menuturkan, Kota Batu memiliki potensi keindahan dari sisi pariwisata yang dapat dimaksimalkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, sekaligus memajukan UMKM.

Untuk itu, Helvi mengharapkan pemerintah setempat, baik Pemerintah Kota (Pemkot) Batu maupun Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, memiliki komitmen kuat untuk memfasilitasi kebutuhan pengusaha UMKM.

“Seperti adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dari pemerintah pusat, hingga pembangunan pasar oleh PUPR, ini menunjukkan adanya sinergi antar stakeholder dalam upaya memajukan UMKM,” kata Wamen Helvi.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya melibatkan anak muda dalam menumbuhkan geliat ekonomi kreatif di Kota Batu.

Pada kesempatan tersebut, Helvi juga meresmikan Co-Working Space UMKM Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Tempat ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi pengusaha muda UMKM berinovasi mengembangkan produk lokal.

Co-working tersebut dirancang untuk menjadi pusat kegiatan kreatif bagi pengusaha UMKM, yang juga dilengkapi dengan fasilitas pelatihan bisnis, konsultasi pemasaran, hingga akses ke teknologi digital.

“Fasilitas ini bukan hanya tempat bekerja, melainkan juga wadah untuk berkolaborasi dan berinovasi, UMKM kita harus mampu memanfaatkan teknologi dan berjejaring untuk bisa menembus pasar global,” tutur Wamen Helvi.

Selain kolaborasi erat, menurut Helvi, geliat ekonomi kreatif UMKM juga perlu ditumbuhkan melalui pemberdayaan ekonomi lokal.

Sebagai contoh, Helvi mengapresiasi konsep Kampung Ekonomi Kreatif dan UMKM Rejoso Kota Batu yang baru saja diresmikannya, karena fokus menghadirkan berbagai produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, hingga layanan penginapan yang dikelola warga setempat.

“Ini adalah bukti bahwa usaha mikro dan kecil bisa menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Kampung Wisata ini bukan hanya menawarkan keindahan alam dan budaya, tapi juga menjadi wadah bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang,” kata dia.

Helvi juga menuturkan, keberadaan kampung wisata seperti ini akan membuka peluang bagi UMKM lokal memperluas akses pasar mereka.

Untuk itu, ia mendorong pengusaha UMKM agar terus berinovasi dalam menciptakan produk bernilai, yang juga disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

“Kementerian UMKM juga akan terus memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan agar UMKM di kawasan ini bisa lebih kompetitif,” ujar Helvi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau