KOMPAS.com - Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) akan menggelar acara bisnis “Think Business, Think Hong Kong” (TBTHK)” di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Acara tersebut ditargetkan dihadiri oleh lebih dari 1.000 pengusaha terkemuka dengan skala usaha korporat, menengah, dan kecil, serta pemerintah.
Adapun topik yang dibahas pada acara ini terkait peluang bisnis di Asia yang meliputi berbagai sektor, termasuk keuangan, smart city, transportasi, sustainability, teknologi, dan lainnya.
TBTHK mempunyai tujuan untuk mempromosikan Hong Kong sebagai pusat bisnis dan investasi yang dapat diandalkan.
Acara tersebut diharapkan dapat menghubungkan pebisnis dari Indonesia untuk meraih dan menciptakan peluang bisnis di kawasan Asia Timur, seperti Guangdong, Hong Kong, Macau, Greater Bay Area (GBA), dan negara Asia lain.
Direktur HKTDC untuk Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan Ronald Ho mengatakan, Hong Kong merupakan salah satu pusat bisnis, investasi, dan keuangan strategis di dunia internasional.
Hong Kong dapat menjadi pintu masuk pebisnis yang ingin melakukan ekspansi bisnisnya di kawasan China Daratan dan Asia Timur.
Untuk mewujudkan visi tersebut, HKTDC berusaha menghubungkan dan menciptakan peluang bisnis Indonesia dan Hongkong melalui acara tersebut.
Pada tahun lalu, acara tersebut berhasil dan sukses menciptakan peluang bisnis melalui penandatanganan 15 memorandum of understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh Kepala Eksekutif SAR Hong Kong.
“HKTDC melalui TBTHK siap memberikan dampak positif, khususnya untuk memperkenalkan dan menghubungkan para pengusaha di Indonesia dan Hong Kong” kata Ronald dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (14/12/2024).
Selain pebisnis, TBTHK juga akan dihadiri sekitar 20 startup dan penyedia layanan jasa dari Hong Kong untuk menunjukan inovasi dan solusi melalui lewat Business Support Zone dan InnoVenture Salon. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan peluang serta kolaborasi bisnis dengan perusahaan dari Indonesia.
Selain itu, terdapat juga 100 delegasi senior eksekutif, inovator, startup, penyedia jasa profesional dari berbagai sektor, seperti IT, infrastruktur, dan transportasi.
Inisiatif tersebut diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis dengan perusahaan Indonesia melalui berbagai rangkaian kegiatan, seperti kunjungan perusahaan, sesi networking dan business matching.
Berlangsung satu hari penuh, TBTHK juga menggelar gala dinner untuk para pemimpin serta pengusaha terkemuka baik dari Indonesia dan Hong Kong. Acara ini diselenggarakan demi terciptanya koneksi dan hubungan bisnis yang mendalam untuk menciptakan peluang kerja sama pada masa mendatang.
Menciptakan ikatan bisnis
Sebagai salah satu negara dengan skala ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan mitra bisnis penting bagi Hong Kong. Sebagai informasi, hubungan bisnis Indonesia dan Hong Kong sudah tercipta selama beberapa dekade terakhir.
Pada 2023, Hong Kong menempati peringkat ketiga sebagai salah satu sumber realisasi investasi luar negeri Indonesia. Indonesia menjadi mitra dagang Hong Kong terbesar ke-6 bagi Hong Kong ketimbang negara ASEAN lain pada tahun yang sama.
Terkait investasi bilateral, Hong Kong menjadi investor terbesar ke-5 di Indonesia setelah Singapura, Amerika, Jepang, dan Belanda, dengan total investasi foreign direct investment (FDI) 17.795 juta dollar AS.
Pada tahun yang sama, Hong Kong merupakan sumber FDI terbesar ke-3 di Indonesia setelah Singapura dan Tiongkok Daratan, dengan aliran investasi FDI 2.437 juta dollar AS.
Mitra bisnis ideal
Hong Kong konsisten menduduki peringkat tinggi dalam hal kebebasan ekonomi dan daya saing dalam hal skema perdagangan dan investasi, sistem pajak yang sederhana dan relatif rendah, serta aliran modal dan barang yang lebih terbuka. Hal ini menawarkan lingkungan bisnis dan investasi yang sangat menguntungkan.
Sebagai pusat bisnis dan perdagangan utama di Asia, Hong Kong berperan sebagai penghubung yang sangat baik ke seluruh wilayah Asia. Pasalnya, melalui Hong Kong, setengah dari populasi dunia dapat dijangkau dalam waktu lima jam penerbangan.
Direktur Regional HKTDC untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan mengumumkan rincian mega promosi Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) di Jakarta.Adanya sistem tiga landasan pacu baru yang sudah diresmikan di Bandara Internasional Hong Kong meningkatkan kapasitas penumpang dan kargo secara signifikan. Hal ini dapat memperkuat status Hong Kong sebagai pusat penerbangan internasional.
Sebagai pintu gerbang utama dalam menjangkau kawasan China Daratan, Hong Kong bertindak sebagai penghubung utama antara China dan dunia. Hong Kong juga merupakan rumah bagi banyak perusahaan logistik internasional dan sebagai penyedia rantai pasokan global. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis untuk kawasan ASEAN.
Negara-negara ASEAN dapat memanfaatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan dan bisnis internasional utama untuk mengumpulkan dana.
Hong Kong juga menarik untuk investasi mengembangkan berbagai sektor, seperti smart city, memajukan sektor manufaktur, dan meningkatkan inisiatif dalam hal keberlanjutan.
Sebagai pasar Renminbi (RMB) terbesar, Hong Kong menyediakan infrastruktur yang kuat untuk mendukung aktivitas lintas batas negara lebih efisien.
Hong Kong juga didukung berbagai regulasi yang mendorong inovasi dan kolaborasi antarnegara ASEAN, integrasi ekonomi, dan menawarkan berbagai opsi serta kemudahan, khususnya masalah perdagangan.
Melalui kemitraan strategis dengan bank sentral, Hong Kong memberikan fasilitas pertumbuhan penggunaan mata uang lokal, memperkuat perdagangan, dan investasi di seluruh kawasan ASEAN.
Hong Kong menghadirkan peluang besar bagi para pebisnis Indonesia yang ingin berekspansi ke kawasan Greater Bay Area (GBA), Tiongkok Daratan, Belt and Road, dan pasar Asia lain.
Hal tersebut didukung lokasi Hong Kong yang strategis sebagai pusat keuangan, penggalangan dana, dan investasi. Terlebih, Hong Kong memiliki peran sebagai penghubung kawasan Tiongkok Daratan dan negara Asia lain. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, Anda dapat klik tautan ini.