Advertorial

Buka E-Hub Tangerang Raya Sesi-II, Wamen UMKM Tegaskan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 16/12/2024, 20:11 WIB

KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza membuka membuka acara Entrepreneur Hub (E-Hub) Tangerang Raya Sesi-II di Tangerang Selatan, Senin (16/12/2024).

Dalam sambutannya, Helvi menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada di titik penting perjalanan ekonomi.

Oleh karena itu, ia ingin agar pemerintah dapat memperkuat kolaborasi demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Selain kolaborasi, peningkatan rasio kewirausahaan juga disebutkan Helvi memiliki peran besar dalam mewujudkan visi tersebut.

“Kita dihadapkan pada target ambisius berupa rasio kewirausahaan sebesar 3,6 persen pada 2029 dan 8 persen pada 2045. Tujuan ini menuntut ekosistem yang tangguh, dinamis, dan adaptif,” ujar Helvi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Wirausaha, tambah Helvi, tidak hanya berperan sebagai penggerak perekonomian, tapi juga sebagai inovator yang akan mendorong Indonesia untuk bisa naik kelas, keluar dari jebakan pendapatan menengah, dan bersaing di kancah global.

Oleh karena itu, acara E-Hub diharapkan bisa menjadi langkah konkret dalam mendukung perjalanan Indonesia menuju perekonomian yang lebih maju dan inklusif.

“E-Hub merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, dan komunitas yang dirancang sebagai ruang kolaborasi. Ini demi memperkuat kapasitas kewirausahaan melalui pembekalan dari mentor dan pelatih profesional,” kata Helvi.

Dalam membangun usaha yang tangguh, Helvi tak lupa menegaskan terkait pentingnya nilai-nilai Loyalitas, Integritas, Disiplin, dan Inovasi (LIDI) sebagai karakter utama.

“Loyalitas pada pelanggan menjamin kepuasan jangka panjang, integritas mengokohkan reputasi, disiplin membentuk konsistensi, dan inovasi mendorong perubahan. Ini adalah karakter inti yang harus dimiliki setiap wirausaha untuk bertahan dan tumbuh,” ucapnya.

Pentingnya adaptasi

Di era digital yang penuh tantangan, Helvi juga mengingatkan bahwa kemampuan adaptasi dan inovasi juga menjadi kunci keberhasilan bagi wirausaha agar bisa terus bertumbuh.

Ia pun menekankan jika inovasi bukan hanya tentang menciptakan produk baru, melainkan juga mengadopsi strategi pemasaran digital, memanfaatkan teknologi finansial, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Bukan yang paling kuat atau paling pintar yang akan bertahan, melainkan yang paling responsif terhadap perubahan. Dengan inovasi, usaha tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan siap bersaing dalam ekosistem ekonomi global yang terus bergerak cepat,” terang Helvi.

Saat ini, pemerintah tengah mendorong penguatan ekosistem kewirausahaan melalui kebijakan strategis.

Hasil dari penguatan itu terbukti dari peningkatan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index dan IMD World Competitiveness Ranking.

Menurut Helvi, capaian tersebut dapat menjadi sinyal positif dari upaya yang telah dilakukan.

“Langkah-langkah kita sudah berada di jalur yang benar. Kini, tugas kita adalah mempercepat momentum tersebut dengan menggerakkan inovasi dan kewirausahaan secara masif,” tutur Helvi.

Di akhir sambutannya, Helvi tak lupa menekankan tentang keberanian bermimpi, mengambil risiko, dan meretas jalan baru yang diperlukan dalam wirausaha.

“Mari kita satukan visi, kokohkan kolaborasi, dan memberikan kontribusi terbaik untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, tangguh, dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengapresiasi kegiatan E-Hub yang merupakan wadah untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di Tangerang Raya.

Menurut Davnie, E-Hub dapat membuka peluang wirausaha, khususnya UMKM, untuk menambah pengetahuan dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait guna memperkuat usahanya.

Davnie juga menjelaskan bahwa laju pertumbuhan ekonomi (LPE) pascapandemi Covid-19 mencapai 5,2 persen dengan kontribusi terbesar dari sektor ekonomi kreatif.

Hal tersebut tak lepas dari posisi strategis Tangerang Raya yang memiliki empat akses masuk, yaitu tol Jakarta-Serpong, Jakarta-Merak, Cinere-Serpong Bandara, dan Bintaro.

“Berkat keuntungan geografis itu, pertumbuhan ekonomi penduduk sosial budaya sangat dipengaruhi oleh interaksi antarwilayah. Makanya, sektor perdagangan dan jasa kami dapat lebih berkembang,” kata Davnie.

Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizah mengungkapkan, E-Hub Tangerang Raya II berfokus pada penguatan fondasi kewirausahaan, mulai dari pengembangan kapasitas, strategi perencanaan, hingga perluasan jaringan bisnis.

“Melalui acara ini, kami berharap, akan lahir wirausaha mapan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan global. Mereka kelak menjadi ujung tombak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi pada pencapaian target peningkatan rasio kewirausahaan nasional,” kata Azizah

Sebagai informasi, E-Hub Tangerang Raya II diikuti oleh 100 wirausaha terkurasi se-Tangerang Raya. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang telah dirintis sebelumnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau