Advertorial

Peringati HUT Ke-129, BRI Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai melalui Jaga Sungai Jaga Kehidupan

Kompas.com - 17/12/2024, 13:17 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI melalui BRI Peduli selaku payung dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menginisiasi program pemberdayaan masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan, yaitu Jaga Sungai Jaga Kehidupan.

Program tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-129 BRI, Senin (16/12/2024).

Wakil Direktur Utama (Dirut) BRI Catur Budi Harto mengungkapkan, program tersebut bertujuan mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai dan mengembalikan fungsi asli sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat.

“Dalam edukasi lingkungan sehat dan pengelolaan sampah kepada masyarakat, kami bekerja sama dengan bank sampah setempat. Hal ini diharapkan bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

Program tersebut telah merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia sejak 2020. Pembersihan sungai dilakukan secara rutin melalui pemberdayaan masyarakat berbasis padat karya, termasuk pembenahan infrastruktur di sekitar sungai.

Pada 2024, program Jaga Sungai Jaga Kehidupan telah dilakukan di area sungai seluas 154.874 meter persegi (m2) dengan jumlah reduksi sampah anorganik sebanyak 54.676,57 kilogram (kg) dan sampah organik sebanyak 68.728,02 kg

Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan menerapkan konsep Triple Bottom Line, yaitu Pro People, Pro Planet dan Pro Profit. Mengusung semangat Pro Planet dan Pro People, BRI tidak hanya melakukan normalisasi, pembersihan, dan pengerukan sungai.

Dengan mengurung semangat itu, BRI juga membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat yang bermanfaat bagi kehidupan.

Program tersebut juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Pasalnya, sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipilah untuk dipisahkan sampah organik dan anorganik atau plastik.

Sampah organik yang sudah dipilah dapat dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, serta biogas.

Sementara itu, sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang disediakan. Setelah itu, sampah yang sudah dicacah akan dijual kepada pengumpul sampah.

Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan di Sungai Tukad Cari Kabasan

Lebih lanjut, BRI Peduli juga melaksanakan program Bersih Sungai yang melibatkan 209 warga di Sungai Tukad Cari Kabasan, Kelurahan Pedungan, Denpasar, Bali, Jumat (15/11/2024).

Dalam kegiatan tersebut, BRI melakukan pembersihan atau normalisasi sungai dari sampah dengan total berat 1.333 kg, yang berpotensi mengurangi emisi gas karbon dioksida sebesar 3.332,5 kg CO?e dan emisi gas metana sebesar 79,98 kg CH?.

Selain itu, BRI Peduli juga menyalurkan bantuan berupa sepeda motor pengangkut yang diharapkan dapat membantu memperlancar pengangkutan sampah bagi warga di sekitar.

Wakil Dirut BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan soft launching kerja sama antara BRI dengan Yayasan Sungai Watch Indonesia yang akan berjalan pada Februari 2025.

“Ke depan, kami akan terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk bersama mewujudkan sungai yang bersih dari sampah dan juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai dan lingkungan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Yayasan Sungai Watch Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk melindungi dan menjaga kebersihan sungai di Indonesia dari pencemaran, terutama sampah plastik.

Sejak didirikan pada 2020, Yayasan Sungai Watch yang berbasis komunitas telah memasang lebih dari 300 trash barriers atau jaring sampah di beberapa sungai di Pulau Bali, Banyuwangi, dan Jawa Timur, dengan tujuan mencegah aliran sampah menuju laut.

Kerja sama tersebut juga menyediakan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta pemberdayaan berbasis padat karya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau