KOMPAS.com — Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara mengunjungi Inspektorat Kota Cilegon untuk mempelajari implementasi laboratorium manajemen risiko di Aula Inspektorat Kota Cilegon, Banten, Selasa (17/12/2024).
Inspektur Kota Cilegon Mahmudin menyambut baik kedatangan rombongan Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara yang dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Kabupaten Maluku Tenggara Silver M Leatemia.
Mahmudin mengatakan, kedatangan Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara menjadi kunjungan ke-16 dari kabupaten dan kota lain untuk mempelajari implementasi laboratorium manajemen risiko.
Sebagai pelaksana pilot project laboratorium manajemen risiko, Pemkot Cilegon wajib berbagi ilmu kepada daerah lain.
Didampingi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), lanjut Mahmudin, pihaknya telah berbagi berbagai kiat dan trik dalam mengimplementasikan laboratorium manajemen risiko.
“Kiat dan trik itu kami bagikan berdasarkan pengalaman yang sudah kami alami dalam mengimplementasikan laboratorium manajemen risiko,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/12/2024).
Ia juga mengatakan bahwa implementasi laboratorium manajemen risiko memerlukan komitmen dari berbagai pihak, mulai dari kepala daerah, seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), hingga pemangku kepentingan.
Mahmudin berharap, dengan kiat dan trik yang sudah dibagikan, Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara dapat mengimplementasikan laboratorium manajemen risiko dengan baik di daerahnya.
Pada kesempatan itu, Silver mengatakan bahwa kedatangan pihaknya ke Cilegon didasari oleh keapikan Pemkot Cilegon dalam melakukan praktik implementasi laboratorium manajemen risiko.
“Ilmu yang didapatkan akan kami amati, tiru, dan modifikasi sesuai dengan kondisi di Kabupaten Maluku Tenggara,” tutur Silver.
Selain itu, Silver juga berharap, komunikasi kedua pihak dapat tetap terjalin untuk menghadirkan kolaborasi lain. (ADV)