KOMPAS.com — Sampah merupakan salah satu masalah pelik di setiap negara, termasuk Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah masih rendah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada 2023, rumah tangga menyumbang 51,1 persen sampah dari total 35, 2 juta ton yang dihasilkan oleh 317 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Demi mengatasi masalah sampah di Indonesia, PT Nestlé Indonesia pun ikut berkontribusi dengan memberikan edukasi bagi karyawan dan masyarakat luas. Materi edukasi mencakup pengelolaan sampah dengan baik dimulai dengan memilah sampah anorganik dari rumah.
Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid mengatakan, sebagai perusahaan global, Nestlé berkomitmen membantu melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui sumber daya alam demi generasi mendatang.
“(Termasuk) PT Nestlé Indonesia hadir dan berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama masyarakat dan lingkungan,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (12/12/2024).
Di Indonesia, lanjutnya, sampah merupakan tantangan pelik yang harus ditangani bersama. Karena itulah, Nestlé Indonesia menjalankan program edukasi pilah sampah anorganik bagi karyawan.
“Saya bangga atas partisipasi aktif lebih dari 200 karyawan. Sepanjang 2023 telah terkumpul lebih dari 4.300 kg sampah anorganik,” tuturnya.
Tak hanya edukasi, Nestlé Indonesia juga telah meluncurkan program “Waste Dropbox” untuk karyawan di sekitar Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2024).
Program yang dijalankan bersama Perkantoran Arkadia Green Park dan Waste4Change tersebut bertujuan untuk mengelola sampah anorganik yang telah dikumpulkan. Dengan demikian, sampah tidak bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA).
Kolaborasi tersebut mengajak seluruh karyawan dari tenant atau perusahaan di area perkantoran Arkadia Green Park untuk turut berpartisipasi dalam pemilahan sampah dengan mengumpulkan sampah anorganik ke dalam container Waste Dropbox yang tersedia di Grand Pavilion.
“Saya berharap, program ini dapat menjangkau lebih banyak partisipasi dari karyawan ataupun warga yang berada di sekitar kami,” imbuh Samer.
Founder and Chief Executive Officer (CEO) Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano menyampaikan rasa senang dapat berkolaborasi dengan PT Nestlé Indonesia dalam meluncurkan program Waste Dropbox.
Inisiatif tersebut, lanjutnya, tidak hanya mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik, tetapi juga memperkuat upaya bersama dalam menciptakan ekonomi sirkular di Indonesia.
“Dengan kolaborasi lintas sektor ini, saya optimistis bahwa kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan mendorong perilaku bijak dalam pengelolaan sampah anorganik,” ujar Junerosano.
Presiden Direktur PT Loka Mampang Indah Realty Developer of Arkadia Green Park Achmad Umar juga menyampaikan rasa antusias terhadap kolaborasinya bersama Nestlé Indonesia dan Waste4Change.
“Program Waste Dropbox selaras dengan konsep perkantoran hijau yang kami usung, yaitu menciptakan lingkungan kerja yang berkelanjutan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Melalui program ini, kita dapat bersama-sama menghadapi tantangan pengelolaan sampah anorganik di rumah dan tempat bekerja,” tutur Achmad.
Nestlé Indonesia sendiri berharap, inisiatif tersebut dapat menginspirasi para pemangku kepentingan lain untuk secara aktif dan kolaboratif melakukan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.